Solusi Teknologi untuk Permasalahan Desa
Ferry memberikan contoh konkret permasalahan yang dihadapi masyarakat desa, seperti proses pengeringan padi yang masih bergantung pada sinar matahari dengan cara dijemur di pinggir jalan. Metode konvensional ini sering berujung pada penurunan kualitas padi dan harga jual yang rendah.
Permasalahan lain adalah minimnya fasilitas cold storage untuk menyimpan buah, sayur, dan hasil perikanan. Akibatnya, produk pertanian dan perikanan mengalami penurunan kualitas sebelum sampai ke pasar.
Ferry berharap BINUS University dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi tepat guna, seperti alat pengering (dryer) dan sistem penyimpanan terkontrol (atmosfer control storage). Dengan solusi ini, masalah penurunan kualitas produk masyarakat desa dapat tertangani dengan baik.
Keterlibatan Langsung Mahasiswa dan Dosen
Sebagai langkah konkret, Kementerian Koperasi mengajak civitas akademika BINUS untuk menerjunkan mahasiswa dan tenaga pendidik guna mendampingi operasional koperasi. Keterlibatan langsung ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi percepatan modernisasi Kopdes/Kel Merah Putih.
"Kami terbuka jika BINUS mau menerjunkan mahasiswa dan dosennya ke koperasi. Saya yakin kita bisa memodernisasi pedesaan kita," pungkas Ferry.
Optimisme tinggi disampaikan Ferry bahwa kolaborasi dengan BINUS University akan menghadirkan lompatan teknologi dan manajerial, menjadikan koperasi desa lebih maju, modern, dan berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.
Artikel Terkait
Polwan Polsek Parung Rawat Anak Hilang, Ayup Akhirnya Kembali ke Keluarga
Andre Rosiade Apresiasi Dapur Gizi Modern IKM Bengkulu, Terbaik se-Indonesia
Jakarta Parade 2025 di Ancol: Jadwal, Lokasi & Artis yang Tayang
Bank Jateng Borobudur Marathon 2025: Dongkrak Perekonomian Jateng, Targetkan Capai Rp73,9 Miliar