Sebuah insiden keracunan makanan diduga menimpa puluhan siswa SD dan SMK di wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Kejadian ini terjadi setelah para siswa mengonsumsi hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meskipun pihak penyelenggara, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Batutulis, menyatakan telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, investigasi masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pastinya.
Perwakilan dari sisi hukum SPPG Batutulis, Agus Murianto, menegaskan komitmen unitnya dalam menjaga kebersihan dan kesegaran bahan baku. "Kami menjalankan semua prosedur SOP dengan ketat, termasuk dalam hal kebersihan dan memastikan bahan baku yang digunakan dalam kondisi segar," ujarnya dalam sebuah keterangan di Puskesmas Bondongan. Ia juga mengakui bahwa pihaknya belum dapat memastikan akar masalah dari insiden ini.
Komitmen Tanggung Jawab dan Permohonan Maaf
Sebagai bentuk tanggung jawab, SPPG Batutulis secara resmi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimpa para siswa. Agus Murianto menekankan bahwa tidak ada niat sedikit pun dari pihaknya untuk menyebabkan kejadian tidak menyenangkan ini.
Lebih lanjut, pihak SPPG berkomitmen untuk menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan medis bagi para korban. "Kami akan memastikan anak-anak dapat pulih dengan baik dan kembali sehat, sehingga mereka dapat melanjutkan aktivitas belajar di sekolah seperti biasa," pungkas Agus, menegaskan komitmen moral pihaknya.
Artikel Terkait
Green Democracy Indonesia: Strategi & 3 RUU Prioritas di COP30
Truk Kontainer Nyangkut di Bogor, Jembatan Air Bocor & Rusak Parah
Raja Yordania Puji Program Prabowo: Fokus pada Rakyat Jadi Sorotan
Desakan IKAIDIN: Percepat RUU KUHAP untuk Cegah Kekacauan Hukum pada 2026