Misteri Hubungan Soeharto dan CIA: Dibalik Kekuasaan Orde Baru

- Rabu, 12 November 2025 | 09:50 WIB
Misteri Hubungan Soeharto dan CIA: Dibalik Kekuasaan Orde Baru

Soeharto dan CIA: Dinamika Kekuasaan dalam Pusaran Geopolitik Global

Dalam panggung sejarah politik Indonesia, sosok Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto tetap menjadi figur yang penuh kontroversi. Di satu sisi dipandang sebagai Bapak Pembangunan, di sisi lain dianggap sebagai simbol pemerintahan otoriter Orde Baru. Yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana kekuatan geopolitik global, khususnya Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat, memainkan peran signifikan dalam perjalanan kekuasaannya.

Soeharto sebagai Penyeimbang Politik Soekarno

Era 1960-an menampilkan Soekarno sebagai pemimpin Dunia Ketiga yang vokal menentang dominasi Barat. Kebijakannya yang nasionalistis, dukungan terhadap gerakan nonblok, dan pendekatan dengan Beijing serta Moskow membuat Washington merasa terancam. Indonesia dengan sumber daya alam melimpah dan posisi strategis tidak boleh jatuh ke pengaruh komunis.

Pencarian Amerika akan figur penyeimbang dari dalam militer Indonesia akhirnya menemukan sosok Soeharto. Seorang perwira yang dianggap pragmatis, kalkulatif, dan lebih mudah diprediksi daripada Soekarno dengan ideologi anti-Baratnya.

Keterlibatan CIA dalam Transisi Kekuasaan

Dokumen-dokumen CIA yang telah dideklasifikasi mengungkap berbagai bentuk dukungan operasional yang diberikan kepada Soeharto. Mulai dari briefing intelijen, daftar nama kader Partai Komunis Indonesia, hingga bantuan logistik untuk Angkatan Darat pasca peristiwa 30 September 1965.

Kampanye anti-komunis yang terjadi pada periode 1965-1966 tidak hanya murni konflik domestik, tetapi juga bagian dari strategi besar Amerika Serikat membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara. Soeharto hadir sebagai figur yang tepat pada waktu yang tepat bagi kepentingan Washington.

Fase Kemitraan Strategis dengan Amerika

Pasca lengsernya Soekarno, Soeharto menjadi mitra strategis Amerika di kawasan. Tahun-tahun awal Orde Baru ditandai dengan derasnya bantuan ekonomi dari Barat melalui Bank Dunia, IMF, dan lembaga donor internasional lainnya.


Halaman:

Komentar