Kisah Penyelamatan Bilqis: Bocah 4 Tahun yang Ditemukan di Pedalaman Jambi
Bilqis, seorang balita berusia empat tahun dari Makassar, akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di kediaman Suku Anak Dalam di Jambi. Kisah penyelamatannya mengungkap jaringan sindikat perdagangan anak yang beroperasi dengan kedok adopsi, serta perjuangan berat aparat kepolisian untuk membawanya kembali ke pangkuan keluarga.
Grup Facebook Jadi Wadah Jual Beli Anak Berkedok Adopsi
Penyelidikan kasus hilangnya Bilqis berhasil membongkar modus operandi perdagangan anak yang memanfaatkan media sosial. Polrestabes Makassar menemukan sejumlah grup di Facebook yang diduga menjadi platform transaksi jual beli anak dengan menyamar sebagai forum adopsi.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, memaparkan bahwa dalam grup-grup tersebut, terdapat pihak-pihak yang aktif mencari anak untuk dijadikan anak asuh. Polisi menduga kuat praktik ini telah dimanfaatkan oleh jaringan terorganisir untuk kegiatan ilegal.
Praktik Adopsi Ilegal di Suku Anak Dalam Jambi
Bilqis ditemukan dalam asuhan komunitas Suku Anak Dalam di Jambi. Proses evakuasi sempat mengalami kebuntuan karena warga setempat enggan melepas Bilqis yang telah dianggap sebagai anggota keluarga.
Ipda Adi Gaffar dari Polrestabes Makassar menjelaskan bahwa praktik adopsi anak telah menjadi hal yang lumrah dalam komunitas tersebut. Salah satu tersangka mengaku telah beberapa kali membawa anak-anak untuk diadopsi oleh suku tersebut melalui seorang perantara.
Risiko Maut dan Negosiasi Alot di Pedalaman Jambi
Operasi penyelamatan Bilqis di pedalaman Jambi diwarnai ancaman nyawa bagi tim polisi. Aparat yang masuk ke wilayah Suku Anak Dalam menghadapi risiko kekerasan dari warga setempat, namun tetap melanjutkan misi demi keselamatan Bilqis.
Kombes Pol Jimmy Christian Samma dari Polda Jambi mengungkapkan bahwa polisi tidak mendapatkan jaminan keamanan selama berada di wilayah pedalaman. Sebelumnya pernah terjadi insiden kekerasan terhadap pendatang di lokasi tersebut.
Artikel Terkait
Misteri Hubungan Soeharto dan CIA: Dibalik Kekuasaan Orde Baru
KPK Periksa Mantan Direktur PHU Kemenag, Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024 Rugikan Negara Rp 1 Triliun
Sinergi Kodim 1201/Mempawah dan Media Perkuat Transparansi Program TNI
Gerindra Solo Tolak Budi Arie dan Projo, Ini Alasan Krusialnya