Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kronologi, Motif Pelaku, dan Barang Bukti
Kepolisian Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers untuk mengungkap perkembangan terkini kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku yang merupakan siswa sekolah tersebut bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan terorisme. Polisi menyatakan pelaku terinspirasi dari berbagai kasus kekerasan luar negeri setelah aktif di komunitas daring berisi konten ekstrem.
Status Hukum dan Profil Pelaku Ledakan SMAN 72
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, menetapkan pelaku ledakan sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH). Status ini menandakan pelaku resmi menjadi tersangka dalam kasus ini. Polda Metro Jaya telah memeriksa 16 saksi yang terdiri dari guru, siswa, dan keluarga pelaku untuk memastikan kronologi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan memiliki ketertarikan terhadap konten kekerasan di platform daring. Polisi bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memastikan proses hukum tetap memperhatikan hak-hak anak.
Jenis dan Cara Kerja Bom di SMAN 72 Jakarta
Polisi mengungkap pelaku menyiapkan tujuh bom rakitan dengan bahan peledak berkekuatan rendah. Dari jumlah tersebut, empat bom berhasil diledakkan di tiga titik berbeda: masjid, taman baca, dan bank sampah sekolah.
Bom yang digunakan memiliki karakteristik berbeda. Bom di masjid dikendalikan menggunakan remote control, sementara bom di area bank sampah menggunakan sistem sumbu api. Bahan peledak tersebut dibuat dari material sederhana seperti jeriken plastik dan baterai berdaya 6 volt.
Barang Bukti yang Berhasil Diamankan
Tim penyidik berhasil mengamankan sejumlah barang bukti penting dari TKP, termasuk tas berwarna biru, hijau, dan merah yang digunakan pelaku untuk menyimpan bom. Barang bukti lain yang diamankan adalah pistol mainan dengan coretan, komponen listrik, serta serpihan casing bom.
Artikel Terkait
Jokowi Terjepit, Ijazah Palsu Ancam Skak Mat Karier Politiknya
Di Balik Sorak Sorai Nataru: Mengapa Banyak Orang Justru Merasa Lelah dan Sepi?
29 Desember: Duka Wartawan, Uang Baru, dan Bom di Balik Satu Tanggal
Sekretaris Prabowo Ungkap Momen Unik: Beliau Bisa Ngobrol dengan Semut dan Nyamuk