Pada masa peristiwa bersejarah itu, Sarwo Edhie menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus atau Danjen Kopassus TNI AD. Posisi strategisnya saat itu memungkinkannya memimpin pasukan dalam menanggapi peristiwa tersebut.
AHY menambahkan bahwa gelar Pahlawan Nasional ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga menjadi pengingat yang kuat bagi seluruh keluarga dan generasi penerus. Warisan, cita-cita, serta nilai-nilai perjuangan yang ditinggalkan oleh Sarwo Edhie diharapkan dapat terus dijadikan teladan dan inspirasi untuk kemajuan bangsa.
Penetapan Sarwo Edhie Wibowo sebagai Pahlawan Nasional resmi dikukuhkan pada hari yang sama. Ia menerima penghargaan tertinggi negara ini bersama dengan sembilan tokoh lainnya yang juga diakui kontribusinya bagi Indonesia.
Artikel Terkait
Asal Senjata Api Penembakan Tanah Abang Terungkap: Diduga dari Timor Leste
Wamenag Romo Syafii Dorong UIKA Bogor Cetak SDM Unggul dan Berakhlak: Sinergi Iman & Ilmu
Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis 4 Tahun di Makassar & Akhirnya Ditemukan di Suku Anak Dalam Jambi
5 Rekomendasi Film Davika Hoorne Terbaik & Wajib Ditonton (2024)