Profil Kepemimpinan al-Sharaa
Ahmed al-Sharaa, yang mulai menjabat pada Desember 2024, berkomitmen memimpin Suriah dengan kebijakan moderat. Latar belakangnya yang sebelumnya memimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) - kelompok yang telah memutus hubungan dengan Al-Qaeda pada 2016 - memberikan perspektif unik dalam perang melawan terorisme.
Di bawah kepemimpinannya, Suriah menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri, dari sebelumnya berorientasi pada Iran dan Rusia menuju keterbukaan yang lebih besar dengan negara-negara Barat.
Ancaman Keamanan Berkelanjutan
Meskipun ISIS mengalami kekalahan militer besar-besaran, sel-sel tersembunyi organisasi tersebut terus melakukan operasi di wilayah Suriah. Pada pertengahan 2025, pemerintah Suriah menuduh ISIS bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di gereja Damaskus, meskipun kelompok tersebut membantah keterlibatannya.
Upaya pembunuhan terhadap Presiden Sharaa ini menggarisbawahi tantangan keamanan berkelanjutan yang dihadapi Suriah pasca-konflik dan transisi politik yang sedang berlangsung.
Artikel Terkait
27 Desember: Hari Lahir Bank Dunia, Pecahnya Korea, dan Lagu Abadi Nike Ardilla
Anggaran Bencana Miliaran Triliun, Lalu Kemana Laporannya?
Ratusan Gelondong Petasan Diamankan Polisi di Parung Panjang Jelang Tahun Baru
Di Balik Angka Indeks: Ketika IPK Menjadi Beban, Bukan Hanya Prestasi