Dua Mahasiswa Polindra Tewas dalam Kecelakaan Rafting di Sungai Cimanuk, Ini Kronologinya

- Senin, 10 November 2025 | 05:24 WIB
Dua Mahasiswa Polindra Tewas dalam Kecelakaan Rafting di Sungai Cimanuk, Ini Kronologinya

Kronologi Dua Mahasiswa Polindra Ditemukan Tewas Usai Latihan Rafting di Sungai Cimanuk

Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) yang hilang saat melakukan latihan rafting di Sungai Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat. Kedua korban, Agung dan Muhammad Lana Wiratno, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Senin (10/11) dini hari setelah proses pencarian intensif.

Proses Evakuasi Korban Pertama di Bendungan Karet Bangkir

Agung, warga Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, berhasil ditemukan pertama kali pada Minggu (9/11) sekitar pukul 21.50 WIB di area Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener. Jasad korban muncul di permukaan air di sekitar pusaran bendungan. Proses evakuasi memerlukan koordinasi khusus dengan petugas bendungan untuk mengatur buka-tutup pintu air agar arus dapat mendorong tubuh korban keluar dari pusaran.

Penemuan Korban Kedua di Lokasi Berbeda

Korban kedua, Muhammad Lana Wiratno yang berasal dari Desa Terusan, Kecamatan Sindang, ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB di wilayah Blok Gandok, Desa Panyindangan Kulon. Lokasi penemuan Lana berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian awal. Kedua korban langsung dievakuasi ke RSUD Indramayu untuk proses lebih lanjut.

Latar Belakang Insiden Rafting Mahasiswa Polindra

Kecelakaan terjadi ketika tujuh mahasiswa anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Polindra melakukan kegiatan rafting di Sungai Cimanuk pada Sabtu (8/11) siang. Perahu karet yang mereka tumpangi terseret arus deras dan terjebak pusaran air di Bendungan Karet Bangkir. Lima mahasiswa berhasil selamat yaitu Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir, sementara dua lainnya dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas.

Operasi SAR secara resmi ditutup setelah kedua korban berhasil ditemukan. Tim SAR mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat termasuk Sat Polairud Polres Indramayu, BPBD, Tagana, Karang Taruna Garda Sakti, Emergency Response Team (ERT), dan warga sekitar.

Komentar