Jebakan Politik untuk Prabowo Sedang Berjalan, Ini Analisis Kajian Politik Merah Putih
Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto saat ini menghadapi apa yang disebut sebagai "jebakan maut politik". Menurut analisisnya, serangkaian peristiwa terkini merupakan bentuk tekanan sistematis yang berpotensi menjerumuskan Prabowo ke dalam pelanggaran konstitusi.
Rentetan Peristiwa sebagai Bemper Politik
Sutoyo menjelaskan bahwa jebakan politik terhadap Prabowo terlihat dari tiga peristiwa utama: pembelaan terhadap proyek Whoosh, pelanggaran kebebasan berpendapat, dan upaya menjaga Polri tetap di bawah kendali presiden. Pola ini dinilai sebagai strategi untuk menjebak presiden dalam situasi konstitusional yang berbahaya.
Kasus Aktivis dan Pelanggaran Konstitusi
Sorotan utama ditujukan pada penetapan 8 aktivis sebagai tersangka dalam kasus pengungkapan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo. Menurut Sutoyo, tindakan aparat kepolisian ini jelas bertentangan dengan konstitusi karena aktivitas para aktivis tersebut justru dilindungi oleh undang-undang.
"Apa yang dilindungi oleh Konstitusi tidak dapat dihukum. Apa yang merupakan hak, tidak dapat dikriminalisasi," tegas Sutoyo menegaskan posisinya.
Artikel Terkait
Kejagung Serahkan Rp 6,6 Triliun ke Kas Negara, Begini Cara Mengamankan Uang Sebanyak Itu
Malam Khidmat di Katedral, Ribuan Umat Padati Misa Natal
DDII Jabar Tegaskan Sikap: Imbau Umat Islam Hindari Ucapan dan Atribut Natal
Setahun Memimpin, Prabowo Tegaskan Kunci Pemerintahan Efektif Ada di Meritokrasi