Polisi menemukan softgun, senjata rakitan, dan bom molotov di lokasi kejadian. Amir Hamzah menilai temuan ini sebagai terror signaling - pesan ketakutan kepada masyarakat bahwa ancaman bisa datang dari mana saja.
Ujian untuk Pemerintahan Prabowo Subianto
Insiden ini diduga bagian dari upaya sistematis mengacaukan pemerintahan baru. Pemerintahan Prabowo yang sedang membangun citra kuat di kancah global menjadi target aktor yang tidak menginginkan Indonesia stabil.
Konteks Geopolitik dan Proxy War
Ledakan di kawasan maritim strategis ini juga dikaitkan dengan dinamika global. Amir Hamzah mengingatkan kemungkinan keterlibatan proxy war melalui serangan terbatas dan operasi psikologis.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Diperlukan penguatan kerja sama intelijen militer, kepolisian, dan siber nasional. Pemerintah diminta merespons dengan tenang namun tegas terhadap pesan politik di balik insiden ini.
Artikel Terkait
Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta: 54 Korban, Motif Perundungan Diduga Kuat
Eggi Sudjana Ditahan sebagai Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Ini Responsnya
Waspada Penipuan Tiket Murah Akhir Tahun 2025: OJK Ingatkan Modus Baru & Cara Hindarinya
Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta: 54 Korban, Diduga Pelaku Siswa Kelas 12