Sebuah ledakan mengguncang Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) siang. Seorang siswa kelas X yang menjadi saksi mata langsung menceritakan kronologi ledakan di sekolah tersebut.
Menurut kesaksiannya, ledakan terjadi tepat pada pukul 12.09 WIB, saat qomat untuk Salat Jumat sedang dikumandangkan. "Saya lagi di dalam masjid itu, pas duduk. Setelah saya dengerin khutbah. Setelah berdoa itu, kami mau salat langsung meledak," ujarnya.
Saksi mata ini menduga sumber ledakan berasal dari area pilar di belakang tempatnya duduk. Meski panik, aksi heroiknya langsung terlihat. "Tapi saya belum tahu bom rakitannya di mana. Di belakang itu asap ngebul, saya langsung lari keluar tapi balik lagi ke masjid bantuin (korban)," tuturnya.
Bom Rakitan Paku Melukai Korban
Ledakan yang diduga kuat berasal dari bom rakitan itu menyebabkan sejumlah korban luka-luka. Saksi menggambarkan kondisi lima temannya yang menjadi korban. "5 temen saya itu semuanya hampir mirip. Kena di kepala, sisanya 2 kena di tangan dan kaki, kena paku, ledakannya bom rakitan," lanjutnya.
Informasi awal dari Command Center Damkar sempat menyebutkan ledakan berasal dari sound system. Namun, fakta di lapangan berkata lain. "Awalnya kami pikir sound system sama gas LPG, ternyata bom rakitan. Saya syok, langsung ke mari (keluar dari area)," pungkas saksi yang mengalami kejadian mencekam ini.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku 17 Tahun Masih Dioperasi, 55 Korban Luka-luka
Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Kronologi, 3 Titik Lokasi, dan Jumlah Korban
Ledakan SMAN 72: Pesan Politik untuk Pemerintahan Prabowo dan Analisis Ancamannya
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara: 55 Korban Luka-Luka, Kronologi & Evakuasi