Insiden terbaru ini mengingatkan kembali pada pernyataan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut proyek kereta cepat "sudah busuk" sejak Oktober lalu. Luhut mengungkapkan berbagai masalah dalam proyek Whoosh, mulai dari pembengkakan biaya, tumpang tindih manajemen, hingga masalah utang yang belum tuntas.
Pernyataan yang semula dianggap hiperbola politik kini mulai dilihat publik sebagai peringatan dini. Terlebih PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator belum memberikan penjelasan resmi tentang penyebab mogoknya Whoosh di Padalarang.
Kekhawatiran Penumpang dan Masa Depan Whoosh
Penumpang seperti Dedi Kurnia mengungkapkan kekhawatiran terhadap keandalan Whoosh sebagai moda transportasi baru. Kereta yang dijanjikan dapat memangkas jarak dan waktu perjalanan justru berhenti di tengah jalur, menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan infrastruktur dan maintenance kereta cepat Indonesia.
Hingga berita ini ditulis, General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa belum merespons permintaan konfirmasi mengenai insiden ini. Publik masih menunggu penjelasan resmi dari KCIC tentang penyebab gangguan dan langkah pencegahan ke depannya.
Artikel Terkait
Gubernur Sulut Diapresiasi Gereja, Usaha Listrik 24 Jam di Talaud Dipercepat
Krisis Keamanan Afrika Barat: Analisis Ancaman JNIM di Mali & Boko Haram di Nigeria
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku 17 Tahun Masih Dioperasi, 55 Korban Luka-luka
Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Kronologi, 3 Titik Lokasi, dan Jumlah Korban