World Peace Forum ke-9 ini merupakan hasil kolaborasi antara CDCC dan Cheng Ho Multi Culture Education Trust. Acara ini diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 300 peserta lintas bangsa. Beberapa tokoh dunia yang telah diundang antara lain Presiden ke-4 Republik Kosovo Madame Atifete Jahjaga, Perdana Menteri ke-62 Jepang Yoshihiko Noda, serta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla.
Din menekankan kembali bahwa WPF bukanlah sebuah lembaga formal, melainkan sebuah wadah moral atau moral forum yang mempertemukan tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan bangsa untuk berdialog secara konstruktif dan mencari solusi atas berbagai tantangan kemanusiaan yang mendesak.
"WPF sejak awal berdiri telah menjadi tempat pertemuan para peacemaker lintas peradaban. Kita tidak berbicara tentang politik praktis, tetapi mencari nilai-nilai universal yang dapat memperkuat perdamaian dunia," jelasnya.
Mantan Ketua MUI ini menyampaikan harapannya agar forum kali ini dapat menghasilkan sebuah "pesan moral global" yang konkret. Pesan ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antarnegara dan antaragama, terutama di tengah meningkatnya konflik dan ketegangan geopolitik dunia, seperti yang terjadi di Gaza, Palestina, dan Sudan.
"Kita ingin Indonesia kembali memainkan peran penting sebagai bangsa penengah, bangsa yang membawa semangat perdamaian dan keseimbangan bagi dunia," pungkas Din Syamsuddin menutup pernyataannya.
Artikel Terkait
Percepatan Perbaikan PJU dan Transportasi Publik di Bolmong, Ini Rencana dan Targetnya
Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading: 10 Korban Luka, Senapan Diduga Ditemukan
Ledakan Sound System SMAN 72 Kelapa Gading: 10 Korban Luka Bakar Dilarikan ke RS
MPRD Lampung Diperkuat Jadi Think Tank Kebijakan, Fokus pada Riset untuk Kesejahteraan