Hari Wayang Nasional 7 November: Makna dan Kisah Kolektor Wayang Kuno Surabaya
Indonesia memperingati Hari Wayang Nasional setiap tanggal 7 November. Penetapan hari penting ini tidak lepas dari pengakuan dunia terhadap wayang sebagai warisan budaya. Tepatnya pada 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, mengukuhkannya sebagai pilar utama seni budaya bangsa.
Kisah Danar Dwi Putra, Kolektor Muda Wayang Kuno dari Surabaya
Di Surabaya, kecintaan pada wayang diwujudkan secara nyata oleh Danar Dwi Putra (35). Pemuda yang tinggal di kawasan Plampitan ini bukan hanya penikmat, tetapi juga seorang kolektor wayang kuno. Hingga kini, ia telah mengumpulkan sekitar 85 wayang kuno dalam koleksinya.
Wayang Tertua Koleksi Danar yang Berusia Hampir 1 Abad
Dari puluhan wayang yang dimilikinya, terdapat sepasang wayang yang sangat berharga karena dibuat pada tahun 1932. Artinya, wayang tersebut telah berusia 93 tahun dan hampir menyentuh satu abad. Kedua wayang itu adalah perwujudan dari Batara Guru dan Batari Durga, sepasang suami istri dalam dunia pewayangan.
Menurut Danar, Batara Guru adalah pemimpin para dewa, sementara Batari Durga adalah Dewi Uma yang dikutuk menjadi raksasa dan akhirnya menjadi ratu makhluk halus di Setra Gandamayit.
Cara Mengidentifikasi Wayang Kuno dan Perbedaannya dengan Wayang Modern
Tidak semua koleksi wayangnya diketahui persis tahun pembuatannya. Namun, Danar menjelaskan cara mengidentifikasi wayang kuno melalui bahan dan pewarna yang digunakan.
Artikel Terkait
Gibran Rakabuming Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 9 Salatiga
dr. Ge Yipeng Gugat Universitas Ottawa: Tuduh Rasisme Anti-Palestina
Din Syamsuddin Usul Jalan Tengah & Wasatiyyat Islam untuk Atasi Krisis Global di World Peace Forum 2025
PHK Massal PT GKP: 500 Karyawan di Pulau Wawonii Kena PHK, Dampaknya pada Ekonomi Lokal