Beberapa keberhasilan konkret yang disebutkan oleh Muhammadiyah antara lain:
- Pencapaian swasembada beras pada dekade 1980-an.
- Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
- Terjaganya stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan selama masa pemerintahannya.
Dadang Kahmad juga menekankan pentingnya melihat jasa seorang tokoh secara utuh. "Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang, jangan dilihat dari perbedaan politik atau kepentingan apapun, kecuali kepentingan bangsa dan negara, terlepas dari kekurangan dan kesalahan seseorang," pungkasnya.
Proses Seleksi Calon Pahlawan Nasional
Usulan gelar untuk Soeharto ini merupakan bagian dari proses yang dijalankan oleh Kementerian Sosial. Pada tahun ini, Kemensos mengajukan 40 nama tokoh nasional kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk dipertimbangkan gelar pahlawan nasionalnya.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, memastikan bahwa proses penetapan calon dilakukan melalui seleksi berlapis yang melibatkan berbagai unsur masyarakat hingga tim ahli di tingkat pusat.
Selain Soeharto, sejumlah tokoh lain juga diusulkan, seperti Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, Jenderal (Purn) M. Jusuf, Ali Sadikin, KH Bisri Syansuri, Syaikhona Kholil Bangkalan, dan Prof. Mochtar Kusumaatmadja.
Artikel Terkait
Teror Telepon Misterius ke Hakim Khamozaro: Kronologi Sebelum Rumah Terbakar
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Bantah Korupsi Akuisisi Kapal: Tuduhan Hanya Framing?
Kecelakaan Maut Palembang: Truk Mogok Melaju Tak Terkendali Tewaskan Remaja 19 Tahun
Basreng Indonesia Ditarik di Taiwan: Penyebab, Aturan BPOM, dan Dampaknya