Generasi Z menciptakan bahasa gaul baru yang banyak digunakan di media sosial, seperti:
- OML (On My Life)
- IYKYK (If You Know You Know)
- FR (For Real!)
- GYAT (ekspresi kekaguman)
- No cap (berkata jujur)
Tantangan bagi Bahasa dan Budaya Lokal
Meski membuka peluang global, dominasi bahasa asing berpotensi melemahkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Penting untuk menemukan keseimbangan antara keterbukaan global dan pelestarian identitas nasional.
Menjaga Bahasa Indonesia di Era Digital
Pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat perlu mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara kreatif melalui konten digital, film, musik, dan literasi modern. Dengan cara ini, bahasa Indonesia tetap relevan dan berkembang tanpa menutup diri dari dunia luar.
Kesimpulan
Mempelajari bahasa asing adalah keuntungan di dunia yang terhubung, tetapi jangan lupakan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Bahasa asing adalah jembatan menuju globalisasi, sementara bahasa Indonesia adalah akar yang menjaga budaya kita tetap hidup.
Artikel Terkait
Zohran Mamdani Menang: Kemenangan Rakyat Atas Kekuatan Modal di New York
Diversifikasi Katering Haji: Strategi Kunci Atasi Risiko 221 Ribu Jemaah
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Tegaskan Prajurit TNI AD Tak Boleh Berkhianat: Ini Arahan Lengkapnya
Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka KPK: Diduga Minta Jatah Preman Rp7 Miliar & Terapkan Aturan Satu Matahari