Bukti Nyata Penghematan Pupuk
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kominfo, Edwin Hidayat Abdullah, menjelaskan bahwa sistem IoT Jinawi fokus pada pengelolaan unsur hara tanah (NPK dan pH). Data menunjukkan penurunan penggunaan pupuk mencapai 50%, dari sebelumnya 150 kilogram menjadi hanya 71 kilogram per hektar.
Testimoni Petani Pengguna IoT Jinawi
Tri Widodo, petani dari Kelompok Tani Trida Tani di Desa Kaliwedi, membuktikan bahwa penggunaan alat Jinawi membuatnya lebih hemat pupuk. Dari sebelumnya menggunakan 1 ton 50 kilogram pupuk per hektar, kini hanya membutuhkan 650 kilogram dengan hasil yang lebih baik - tanah lebih subur, padi lebih kokoh, dan anti roboh.
Manfaat Lengkap IoT untuk Pertanian
Penerapan IoT di Sragen tidak hanya menghemat biaya pupuk, tetapi juga meningkatkan produktivitas, mengurangi emisi karbon, dan menjaga kelestarian lingkungan. Teknologi ini menjadi solusi pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia.
Artikel Terkait
8 Tugu Ikonik di Pontianak: Simbol Sejarah & Wisata Kota Khatulistiwa
OTT KPK Riau: Gubernur Abdul Wahid Ditangkap Usai Kabur, Modus Jatah Preman Rp 7 Miliar
Mendagri Tito Karnavia Supervisi Langsung Pengalihan TKD di Aceh, Pastikan Tak Tekan Perekonomian
Gaslighting dalam Pernikahan: 10 Tanda, Cara Mengatasi, dan Pemulihan