Kisah Tegar Warga Baduy Tolak Naik Mobil Meski Tangan Terluka Bacok

- Rabu, 05 November 2025 | 12:48 WIB
Kisah Tegar Warga Baduy Tolak Naik Mobil Meski Tangan Terluka Bacok

Kisah Teguh Warga Baduy Dalam Tolak Naik Mobil Meski Tangan Terluka Bacok

Sebuah peristiwa begal menimpa Repan, warga Baduy Dalam, di kawasan Cempaka Putih. Meski tangannya terluka bacok, Repan menunjukkan keteguhan pada adat istiadatnya dengan menolak untuk menaiki mobil menuju rumah sakit.

Penolakan Naik Mobil demi Menjaga Tradisi

Johan Chandra atau yang akrab disapa Nello, seorang pelanggan madu Repan, berusaha membujuk korban begal ini untuk diantar menggunakan mobil ke RS Ukrida. Kondisi Repan saat itu dinilai sangat mendesak. Namun, Repan dengan tegas menolak. "Dia bilang 'Nggak bisa soalnya ini saya harus jalan kaki kemana-mana'," ujar Nello yang ditemui di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Ditemani Berjalan Kaki dan Mendapat Perawatan

Karena penolakan tersebut, Nello pun memilih untuk menemani Repan berjalan kaki menuju rumah sakit. Setibanya di RS Ukrida, luka bacok di tangan kirinya segera ditangani. Repan menerima hingga 10 jahitan pada lukanya. Berita baiknya, pihak rumah sakit juga memberikan keringanan biaya pengobatan untuknya.

Kondisi Korban dan Perkembangan Kasus

Setelah dijahit, kondisi Repan dilaporkan mulai membaik. Saat ini, ia masih tinggal sementara di rumah Nello menunggu proses penyelidikan polisi atas kasus begal yang menimpanya. Dalam kejadian tersebut, Repan kehilangan 10 botol madu, sebuah ponsel, dan uang tunai sebesar Rp 3 juta. Polisi tengah mengusut tuntas kasus ini dan telah memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian.

Komentar