RS Tolak Warga Baduy Dalam Terluka karena Tak Punya KTP, AMAN: Harusnya Utamakan Kemanusiaan
Kepala Divisi Penanganan Kasus Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sinung Karto, mengkritik rumah sakit di Jakarta yang menolak menangani warga Baduy Dalam yang terluka dengan alasan tidak memiliki KTP.
Menurut Sinung, seharusnya rumah sakit memahami bahwa warga Baduy Dalam seringkali belum memiliki dokumen kependudukan seperti KTP. "Harusnya RS menyingkirkan sisi administrasi karena KTP kan cuma administrasi. Harusnya RS mengedepankan aspek kemanusiaan," tegas Sinung dalam keterangannya, Selasa (4/11).
Ia menambahkan bahwa identitas masyarakat Baduy Dalam sebenarnya mudah dikenali, terutama bagi warga Jakarta. "Enggak asing bagi orang-orang yang tinggal di Jakarta," ujarnya.
Mendorong Pemberian KTP untuk Masyarakat Adat
Sinung mengungkapkan bahwa banyak masyarakat adat di Indonesia yang belum memiliki KTP. AMAN sendiri telah mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pemberian KTP bagi komunitas adat. "Mereka warga negara Indonesia juga," tandasnya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Wartawan Kompas Jadi Korban, Mobil Dibobol & Laptop Raib di Menteng
Panglima TNI dan Menhan Tinjau Penertiban Tambang Nikel Ilegal di Morowali
Prabowo Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Rp 1,2 Triliun dengan Uang Negara dari Koruptor
KDRT di Ogan Ilir: Pria Aniaya Istri Gara-gara Unggahan Foto di Facebook