Wali kelas Reski, Sukiati, mengungkapkan kekhawatiran awal pihak sekolah. "Awalnya, kami khawatir, kami takut ada yang bully. Tapi, ternyata tidak. Anak-anak di SD saya menerima dengan senang," ujarnya.
Para guru telah mempersiapkan siswa lainnya untuk menerima kondisi fisik Reski. Hasilnya luar biasa - teman-teman sekelas justru merangkulnya dengan hangat tanpa membeda-bedakan.
Kebersamaan yang Menghangatkan Hati
Setiap hari, ada saja teman yang berbagi jajan dengan Reski. Bahkan ketika orang tuanya tidak ada, guru dan siswa lain dengan sigap membantu mengangkatnya dari kursi karena keterbatasan fisik yang dialaminya.
Video ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan dan empati masih hidup di kalangan generasi muda Indonesia, mengajarkan kita semua tentang arti persahabatan sejati dan semangat pantang menyerah.
Artikel Terkait
Nestlé dan Warga Pasuruan Tanam Ribuan Bakau untuk Selamatkan Pesisir
Setelah Tragedi Bondi, Australia Luncurkan Program Pembelian Senjata Terbesar Sejak 1996
Oknum Polisi dan Rekan Ditangkap, Diduga Cekik Mahasiswi UMM
Rahmat yang Tak Pernah Kering: Janji Ampunan dan Surga bagi yang Bangkit dari Khilaf