Dana Kompensasi Tambang Jabar Disalurkan ke 9.300 Warga Bogor
Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menyalurkan dana kompensasi kepada 9.300 warga terdampak penutupan tambang di Kabupaten Bogor. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menyatakan penyaluran dana bertahap ini mulai dilakukan Senin (3/11) untuk wilayah Cigudeg, Rumpin, Rengasjajar, dan sekitarnya.
Dampak Positif Dana Kompensasi Tambang Jawa Barat
Kebijakan penyaluran dana kompensasi ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menjadi langkah awal pemulihan ekonomi pasca penutupan tambang. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dana kompensasi merupakan wujud nyata pengembalian pajak masyarakat yang terdampak langsung kebijakan pembangunan.
Alasan Penutupan Tambang di Bogor
Kebijakan penutupan tambang di tiga kecamatan Kabupaten Bogor diambil untuk menjaga infrastruktur jalan Parungpanjang yang telah dibangun. Aktivitas truk pengangkut dengan muatan berlebih dinilai mengancam kelestarian jalan dan menimbulkan dampak lingkungan serta sosial yang signifikan.
Langkah Strategis Pemprov Jabar
Melalui surat bernomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025, Pemprov Jabar menegaskan penghentian sementara seluruh aktivitas tambang mulai 26 September 2025. Keputusan ini berdasarkan evaluasi terhadap Surat Edaran Gubernur Jabar Nomor 144/HUB.01.01.01/PEREK mengenai pembatasan kegiatan tambang.
Fokus Pada Kesejahteraan Warga
Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan komitmennya untuk memastikan kesejahteraan warga yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan akibat penutupan tambang. "Tugas saya memastikan mereka tetap bisa hidup layak," tegas Dedi, menekankan bahwa pembangunan harus menjaga keseimbangan alam, manusia, lingkungan, dan keadilan sosial.
Artikel Terkait
PPPK Paruh Waktu ke Full Time: Proses, Syarat, dan Isu Jual Beli Jabatan
Jaksa Militer Israel Mayjen Yifat Tomer-Yerushalmi Ditangkap Usai Sebarkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina
Pro Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Analisis Lengkap Dampak & Kontroversi
Demo Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin Dikecam, Dilarang Masuk Jepang: Ini Sebabnya