Akun Twitter @ikhwanuddin menulis, "Hati-hati ulama as-su'u yg banyak pengikutnya," menyentil Gus Iqdam sebagai ulama yang dianggap menjilat penguasa.
Sementara @jasukeluhur menyatakan ketidakrelaannya dengan perbandingan tersebut: "Bahlil disamain sama Rosulullah aja itu udah penghinaan besar. Gw gak mau sumpah serapah, semua jg tau."
Netizen lain seperti @icik___ juga ikut berkomentar dengan menyindir kebiasaan penceramah: "Jangan mendengarkan penceramah yang kalo lagi pengajian atau sholawatan disambi ngerokok ngebal ngebul..menahan hawa nafsu sebatang rokok aja ga bisa."
Kritik juga datang dari @NouraFayruz yang menilai isi ceramah tidak jelas: "Dekengan pusat...dekengan pusat. Bacot. Isi ceramah gak jelas, menggambarkan isi kepalanya banget."
@JakaGolook71 menambahkan komentar tentang fenomena ulama di akhir zaman: "Dari dulu emang begitu, dn kelak di akhir zaman akan banyak bermunculan 'Ngulama Su' (tanpa diawali huruf 'A') yg justru di-puja2, serta punya banyak 'Pengikut'."
Video viral Gus Iqdam dan Bahlil Lahadalia ini menunjukkan bagaimana pernyataan ulama di majelis ta'lim bisa menjadi perbincangan publik dan menuai pro-kontra di media sosial.
Artikel Terkait
5 Alasan SPBU Swasta Lebih Ramai dari Pertamina, No. 3 Bikin Kecewa
Dugaan Korupsi Pertamina Rp 285 Triliun: Dua Tokoh Nasional & Keterlibatan MRC Terungkap
Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah 1922: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya
Krisis Air Bersih di Kalideres: Warga Kampung Apung Bergantung Air Pikul