Indonesia resmi bergabung dengan BRICS pada 6 Januari 2025, bersama dengan Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Langkah ini menandai strategi Indonesia untuk memperluas pengaruh dalam ekonomi global.
Proses Seleksi yang Dipertanyakan
Maman yang ditunjuk sebagai juri mewakili Indonesia mengungkapkan kekhawatirannya mengenai proses seleksi. Ia mengaku terkejut dengan daftar nama yang diusulkan, karena beberapa di antaranya belum akrab dengan kehidupan sastra Indonesia.
Kritikus sastra ini juga mempertanyakan dasar kriteria pemilihan dan kapasitas serta otoritas pihak yang memilih nama-nama kandidat. Menurutnya, pertanggungjawaban moral, sosial, dan kultural kepada sastra, budaya, dan bangsa Indonesia harus menjadi prioritas.
Perkembangan Kandidat yang Berubah
Proses seleksi menunjukkan dinamika yang menimbulkan tanda tanya. Awalnya hanya dua nama yang diusulkan untuk Indonesia, yaitu Iksaka Banu dan Intan Paramaditha. Namun kemudian muncul tambahan nama Denny JA tanpa penjelasan yang jelas.
Perubahan ini, menurut Maman, menunjukkan adanya sesuatu yang dapat memantik kontroversi tidak produktif. Ia menegaskan bahwa penentuan kandidat untuk penghargaan sastra BRICS bukan persoalan sederhana karena mewakili bangsa besar yang heterogen.
Artikel Terkait
KPK Periksa Lagi Tauhid Hamdi, Fokus Hitung Kerugian Negara dari Kasus Kuota Haji
Nadiem Makarim Dituding Kantongi Rp 809 Miliar dari Proyek Chromebook Bermasalah
Makan Bergizi Gratis di Bogor: Bukan Sekadar Isi Perut, Tapi Juga Bekal Pulang ke Rumah
Panggilan Dadakan Prabowo untuk Otto Hasibuan, Agenda Istana Masih Gelap