Banjir Jakarta: 20 RT Terendam, Bidara Cina Tertinggi 120 cm
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Senin (27/10) malam mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Akibat hujan ini, tinggi muka air di Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok meningkat hingga mencapai status Siaga 3.
Berdasarkan data dari BPBD DKI Jakarta per Selasa (28/10) pukul 06.00 WIB, tercatat sebanyak 20 Rukun Tetangga (RT) terendam banjir. Wilayah terdampak paling parah adalah Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 120 sentimeter.
Kapusdatin Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, M Yohan, mengonfirmasi bahwa lima RT di Kelurahan Bidara Cina terdampak dengan ketinggian air antara 100 hingga 120 cm. Penyebab genangan tersebut adalah luapan Kali Ciliwung.
Yohan menyatakan bahwa BPBD bersama instansi terkait sedang melakukan upaya maksimal, termasuk penyedotan air, untuk mempercepat surutnya genangan. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujarnya.
Daftar Lengkap Wilayah Terdampak Banjir di Jakarta
Berikut adalah rincian wilayah yang terendam banjir di Jakarta pagi ini:
Jakarta Selatan
- Kelurahan Pejaten Timur: 2 RT terdampak.
- Ketinggian Air: 60 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur
- Kelurahan Bidara Cina: 5 RT terdampak.
- Ketinggian Air: 100 - 120 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Kampung Melayu: 4 RT terdampak.
- Ketinggian Air: 100 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Balekambang: 1 RT terdampak.
- Ketinggian Air: 40 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cawang: 5 RT terdampak.
- Ketinggian Air: 100 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cililitan: 3 RT terdampak.
- Ketinggian Air: 80 - 90 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Artikel Terkait
Gencatan Senjata Retak! Israel Serang Gaza, 2 Tewas dan Bayi Jadi Korban
Mafia Pabean Bobol! Modus Bikin Ngakak: Mesin Kretek Rp150 Juta Disulap Jadi Mercy James Bond Rp20 Miliar
Guncangan di Gaza: Israel Langgar Gencatan Senjata 2025 dengan Serangan Udara Brutal
Ini Rahasia di Balik Aksi Koboi Sri Mulyani, Luhut, dan Purbaya: Satu Disukai, Dua Dijauhi!