Bahaya Jarak dalam Pernikahan: Awal Kehancuran Hubungan dan Cara Mengatasinya
Hubungan jarak jauh dalam pernikahan sering dianggap sebagai ujian cinta dan kesetiaan. Namun, para ahli hubungan memperingatkan bahwa jarak fisik dan emosional yang terlalu lama justru dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ikatan pernikahan.
Dampak Negatif Jarak Fisik dan Emosional dalam Pernikahan
Ketika suami istri terbiasa tidak berinteraksi secara fisik, verbal, maupun emosional setiap hari, kebiasaan ini dapat membuat kedekatan menjadi hal yang asing. Kehilangan koneksi emosional dalam pernikahan sering berujung pada rasa canggung saat mencoba kembali dekat satu sama lain.
Seperti tubuh yang diabaikan, hubungan tanpa perawatan emosional akan mengalami penurunan keintiman yang signifikan. Membangun kembali keakraban dalam pernikahan yang sudah renggang bukanlah proses yang mudah.
Tanda-Tanda Jarak Emosional dalam Pernikahan
Menurut Marriage.com, tanda-tanda jarak emosional dalam pernikahan meliputi:
- Hidup serumah namun merasa seperti hidup sendiri
- Merasa kesepian meskipun ada pasangan
- Takut meminta keintiman dari orang yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman
- Interaksi hanya terbatas pada pembicaraan rutin tentang pekerjaan dan anak
- Pasangan lebih memprioritaskan pekerjaan atau aktivitas pribadi
Bahaya Jarak Emosional yang Berkepanjangan
Ketika kondisi ini muncul, pintu menuju perselingkuhan atau perceraian terbuka lebar. Pernikahan menjadi rapuh karena kehilangan unsur dasar yaitu keintiman dan komunikasi yang tulus.
Banyak pasangan mengira telah "terhubung" hanya karena berbicara tentang hal-hal rutin. Namun kenyataannya, interaksi seperti itu tidak cukup untuk mempertahankan koneksi emosional yang mendalam.
Artikel Terkait
Tol Cipali Sepi Jelang Natal, Volume Kendaraan Turun 25 Persen
Kisah Pilu di Balik Pemulangan Jenazah Korban Kebakaran Hong Kong
Banjir Sumatra: Tagihan Mahal dari Pembangunan yang Abai
Jaksa Agung Copot Tiga Kajari Terjerat OTT KPK