Imamoglu dengan tegas membantah semua tuduhan ini. Melalui sebuah pernyataan di platform X, ia menyebut dakwaan tersebut sebagai "omong kosong". Ia bahkan menyindir, "Bahkan klaim bahwa saya membakar Roma akan lebih kredibel dibandingkan omong kosong ini." Imamoglu menegaskan bahwa perjuangannya melawan pola pikir yang ingin menghancurkan masa depan bangsa akan terus berlanjut.
Dampak Politik: Ancaman Pengambilalihan Istanbul
Para analis politik memperingatkan bahwa serangkaian gugatan hukum terhadap Imamoglu ini berpotensi besar berujung pada pengambilalihan kontrol Kota Istanbul oleh pemerintah pusat. Istanbul bukan hanya kota terbesar di Eropa, tetapi juga merupakan wilayah dengan pengaruh politik dan simbolis yang sangat kuat di Turki. Jika pengadilan memutuskan bersalah, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan berpeluang mengambil alih kendali kota ini.
Selama setahun terakhir, Partai Rakyat Republik (CHP) yang menaungi Imamoglu sebagai oposisi, terus menjadi sasaran tekanan hukum. Banyak kritikus pemerintah yang menilai bahwa tindakan sistematis ini merusak kredibilitas demokrasi Turki dan dinilai sebagai upaya untuk menyingkirkan rival politik yang kuat.
Imamoglu dan partainya, CHP, telah berulang kali membantah berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada mereka. Selain kasus korupsi dan spionase terbaru ini, Imamoglu juga sebelumnya telah menerima hukuman karena dianggap menghina dan mengancam kepala jaksa Istanbul pada Juli 2025.
Artikel Terkait
Bayangkan, Air Minum Harus Dibeli Rp 7.000 per Ember: Kisah Pilu Warga Kampung Apung Kapuk Teko
Visa Mujamalah: Jalan Lain Ibadah Haji Tanpa Pakai Kuota Nasional, Ini Caranya!
Bentrokan di PN Jaksel Usai Praperadilan Khariq Anhar Ditolak, Poster Dirusak Polisi!
9 Tuntutan Mengejutkan Mahasiswa Lampung untuk Prabowo-Gibran, Ada Apa?