Kritik Terhadap Peran dalam Geng Jokowi
Sutoyo juga menyoroti perilaku Luhut yang dinilai makin liar karena merasa tanpa lawan tanding sebagai komandan Geng Jokowi (GengJo). Ia menilai Luhut kerap mengucapkan pernyataan yang asal menabrak dan menuduh lawan politiknya kampungan tanpa dasar keilmuan dan solusi konstruktif.
Pandangan tentang Kontroversi Pencalonan Gibran
Kritik juga dilayangkan terhadap sikap Luhut dalam kontroversi pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. Sutoyo menilai Luhut justru gagal memahami bahwa proses politik yang meloloskan Gibran menggambarkan politik kampungan yang sebenarnya.
Tudingan sebagai Simbol Bandit Oligarki
Lebih jauh, Sutoyo menuding Luhut sebagai simbol bandit oligarki yang dekat dengan kepentingan asing, termasuk Tiongkok. Ia juga mengingatkan indikasi kuat pada Juni 2023 bahwa Luhut menjadi operator koruptor kelas kakap dalam penguasaan sumber daya alam.
Analisis Psikologis Perilaku Luhut
Sutoyo menutup pernyataannya dengan analisis psikologis bahwa Luhut mungkin tengah terjebak dalam defense mechanism atau mekanisme pertahanan diri dari tekanan dan ketakutan kehilangan pengaruh. Namun, jika terus dipakai, mekanisme itu justru akan merusak kewarasan politiknya sendiri.
Artikel Terkait
Demi Allah, Dia Seorang Wali! Ini Bukti-Bukti yang Bikin Merinding
Kemenhut Masuk 10 Besar Kementerian Terbaik, Ini Bukti Nyata Perubahan yang Terjadi!
Santri dan Misteri Peran Rahasia Mereka Membangun Peradaban Dunia
Viral! Aksi Anak Purbaya Sebut Demo Dibayar, Bikin Citra Ayahnya Anjlok?