Mahfud MD Sebut Laporan Markup Proyek Whoosh Nggak Masuk Akal, KPK Tetap Minta Dilaporkan

- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 14:00 WIB
Mahfud MD Sebut Laporan Markup Proyek Whoosh Nggak Masuk Akal, KPK Tetap Minta Dilaporkan

KPK Minta Laporan Dilengkapi Data Awal

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyerukan kepada setiap warga negara yang memiliki informasi mengenai tindak pidana korupsi untuk menyampaikannya kepada KPK melalui saluran pengaduan yang tersedia.

Budi juga mengingatkan agar laporan yang disampaikan dilengkapi dengan informasi atau data awal. Hal ini dimaksudkan agar proses telaah dan verifikasi yang dilakukan oleh KPK dapat berjalan lebih presisi dan akurat.

“Tentunya dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari dan menganalisis, apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan,” ucap Budi Prasetyo.

Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Mahfud MD dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube resminya mengungkapkan perbandingan biaya proyek. Menurutnya, proyek Whoosh di China hanya memakan anggaran sekitar 17 juta dolar AS per kilometer (km). Namun, saat pengerjaan di Indonesia, anggaran tersebut membengkak menjadi 52 juta dolar AS per km.

"Ada dugaan mark up. Dugaan mark up-nya begini, itu harus diperiksa uang lari ke mana. Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS, tapi di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," jelas Mahfud MD dalam video tersebut.


Halaman:

Komentar