Evaluasi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disampaikan oleh Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Setyo Wibowo. Dalam diskusi publik bertajuk "Rembuk Rakyat Evaluasi 1 Tahun Prabowo-Gibran", Setyo memberikan penilaian kritis terhadap kinerja pemerintah selama setahun pertama.
Menurut Setyo Wibowo, kepemimpinan Prabowo-Gibran menunjukkan tanda-tanda pemerintahan tanpa adab dan budaya. Salah satu contoh yang diajukan adalah respons pemerintah dalam menangani kasus keracunan massal akibat program makan bergizi gratis (MBG). Dia menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang dianggap meremehkan masalah dengan menyatakan keracunan terjadi karena siswa belum terbiasa mengonsumsi MBG.
"Ya ampun, ini kan ribuan anak-anak ya. Keracunan ini kan serius, kenapa tidak ditangani dengan serius," ujar Setyo dalam diskusi yang diselenggarakan di STF Driyarkara, Jakarta, pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Isu reformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga menjadi perhatian utama dalam evaluasi ini. Setyo menyayangkan lambatnya respons pemerintah terhadap tuntutan reformasi Polri pasca gelombang demonstrasi akhir Agustus yang berujung ricuh. Hingga saat ini, ratusan demonstran masih ditahan di berbagai daerah.
"Presiden sudah satu bulan ini menjanjikan reformasi Polri. Tapi faktanya sampai sekarang belum ada," tegasnya. Prabowo disebut bergeming meski ada desakan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terutama setelah insiden tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan brigade mobil di tengah demonstrasi.
Artikel Terkait
Bitcoin Bukan Cuma Disimpan! Ini Rahasia Hasilkan Passive Income dengan OAKMining
Agus Pambagio Beraksi di Depan Jokowi: Sampai Injak Kaki demi Tolak Whoosh!
Febri Tega Bunuh Wanita Hamil Saat Kencan, Ini Kronologi Lengkapnya
Benarkah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Akan Rugi? Ini Kata Agus Pambagio