Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki motif khusus di balik keinginannya untuk terus bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pasca lengser. Analisis ini menyoroti bahwa pertemuan berulang tersebut bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan sebuah strategi politik.
Motif Perlindungan Masa Lalu dan Masa Depan Keluarga
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, menyatakan bahwa tindakan Jokowi dapat dibaca sebagai upaya untuk melindungi kebijakan dan perbuatannya selama satu dekade memimpin Indonesia, sekaligus mengamankan masa depan keluarganya, terutama putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden.
Pola Unik dalam Sejarah Politik Indonesia
Hari Purwanto menggarisbawahi keunikan pola ini. Baru kali ini dalam sejarah, ya kan, mantan presiden sangat berhasrat ketemu terus-menerus dengan presiden terpilih,
ujarnya dalam sebuah podcast. Ia membandingkannya dengan sikap mantan presiden sebelumnya yang cenderung legawa dan memberikan ruang kepada penerusnya tanpa intervensi berlebihan.
Artikel Terkait
Bencana di Sumatera: 778 Tewas, Ratusan Masih Hilang, dan Ribuan Rumah Hancur
Sopir Mobil Evakuasi Langsa Jadi Predator di Tengah Banjir
Zita Anjani Beraksi Bersihkan Lumpur, Publik Geram: Deja Vu Pencitraan!
Gus Yahya Buka Suara Soal Dugaan Aliran Dana Rp 100 Miliar ke PBNU