Dolar Diramal Tembus Rp 20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan Bakar Uang Menkeu

- Sabtu, 04 Oktober 2025 | 06:30 WIB
Dolar Diramal Tembus Rp 20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan Bakar Uang Menkeu


Ia memprediksi Indonesia sedang menuju kondisi credit crunch, sebuah situasi anomali di mana likuiditas di perbankan melimpah, namun tidak ada yang berani meminjam karena prospek ekonomi yang suram.


Independensi BI Rapuh


Ferry juga menyoroti independensi Bank Indonesia (BI) yang menurutnya mulai rapuh akibat adanya skema burden sharing atau bagi beban dengan pemerintah.


Melemahnya independensi bank sentral ini menggerus kepercayaan pasar terhadap Rupiah.


"Kalau kepercayaan terhadap independensi Bank Indonesia itu rapuh, siapa yang mau megang rupiah?" tanyanya.


Situasi ini, menurutnya, mendorong masyarakat untuk mencari perlindungan ke mata uang lain seperti dolar Singapura, dolar Australia, atau Euro, tidak hanya terbatas pada dolar AS.


Kondisi ekonomi yang menuju 'zombie state' ini diperparah oleh masifnya pembangunan infrastruktur yang tidak produktif.


"Banyak yang tidak produktif. Jalan tol di beberapa tempat itu yang jalan cuma delapan mobil satu hari," katanya.


Ia menutup dengan kritik fundamental terhadap prioritas pemerintah.


Baginya, fokus utama seharusnya adalah menciptakan ekosistem yang kondusif bagi penciptaan lapangan kerja, bukan program populis semata.


"Negara tugas negara adalah satu, memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja, bukan ngasih makan orang dengan makanan," tegasnya.


Sumber: suara

Foto: Ekonom Ferry Latuhihin menyatakan ada potensi dolar menyentuh Rp20 ribu. (tangkapan layar/Youtube Prof. Rhenald Kasali)


Halaman:

Komentar