Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pencinta alam (Mapala) di kampus tersebut, Senin (22/9/2025).
Kakak korban Hidayat di Muna Sulawesi Tenggara mengatakan sebelumnya ia menerima telepon dari korban yakni Mohammad Jansen pada Minggu malam (21/9/2025), yang memberitahukan bahwa kondisinya sedang sakit.
"Almarhum menelpon saya dan mengatakan ia berada di sekretariat Mapala dalam kondisi sakit. Ia sempat meminta kepada panitia untuk dibawa ke rumah sakit namun tidak diizinkan," kata Hidayat.
Mengetahui kondisi tersebut, rekan-rekan sesama paguyuban berinisiatif segera menjemput dan membawa adiknya ke rumah sakit.
Ia mengatakan setibanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo, adiknya langsung mendapatkan penanganan medis, namun tak berselang lama sekitar pukul 08.00 WITA, Mohammad Jansen dinyatakan meninggal dunia.
"Yang saya ketahui bahwa adik saya memang mengalami sakit di bagian leher dan tidak bisa terkena benturan, namun setelah saya melihat foto nya setelah mengikuti kegiatan diksar, kondisi lehernya itu sudah membengkak," kata dia.
Kapolres Bone Bolango AKBP Supriantoro mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait adanya seorang mahasiswa dari UNG yang meninggal setelah mengikuti pendidikan dasar Mapala di Desa Tapadaa, Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Usai menerima informasi tersebut, ia bersama Kasat Reskrim langsung datang berkunjung ke rumah sakit, dimana saat itu mahasiswa tersebut tengah berada di kamar jenazah.
Setelah melakukan koordinasi dengan pihak masyarakat dan keluarga terdekat dari mahasiswa tersebut terkait penanganan selanjutnya, akhirnya pihak keluarga menyepakati tidak akan mempersoalkan kematian dari mahasiswa tersebut.
Setelah dilakukan visum luar dari pihak rumah sakit, jenazah dari mahasiswa tersebut akan diantar ke kampung halamannya di Kelurahan Wapunto, Kecamatan Duruka Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya pihak Kepolisian telah memberikan ruang kepada keluarga jika merasa keberatan dengan kematian almarhum, namun ketika ditanyakan berulang kali, pihak keluarga mengaku tidak akan mempermasalahkan kejadian ini, dan berharap jenazah almarhum segera dipulangkan untuk dimakamkan.
Dalam proses pemulangan jenazah mahasiswa itu, Kapolres juga menginstruksikan personel nya untuk mengawal sampai jenazah tiba di rumah duka.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan diksar mapala, Kapolres mengatakan jajarannya mulai dari Polres hingga Polsek setempat mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan atau permintaan surat izin pelaksanaan kegiatan.
"Saat ini jenazah almarhum sedang dilakukan visum luar. Selanjutnya dipersiapkan untuk diberangkatkan ke kampung halamannya," imbuhnya.
Berkaitan dengan peristiwa tersebut, rencananya pihak kampus UNG akan menggelar konferensi pers pada Selasa (23/9/2025), untuk menjelaskan prosedur dan aturan pelaksanaan diksar bagi mahasiswa.
Sumber: inilah
Foto: KOLASE -- Muhamad Jeksen semasa hidup (kiri) dan jenazahnya di RSAS Gorontalo (kanan). Tampak dekan FIS menjenguk/TribunGorontalo.com
Artikel Terkait
Anak Kapolri Bekingi Tambang Ilegal di Malut?
Warganet Tak Temukan Nama Gibran sebagai Alumni Mahasiswa Resmi di Singapura, Dokter Tifa: di Ruko Mana Dia Kuliah?
Praktik Perdagangan Bayi Ditemukan Lagi di Medan, Pembeli Pertamanya Ternyata Bidan
KPU Bantah Ubah Data Riwayat Pendidikan Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website