Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies atau CSIS, Edbert Gani menyebut bahwa unjuk rasa yang berlangsung sejak 28 Agustus 2025 salah satunya disebabkan oleh semakin jauhnya DPR dari rakyat
"Saya mau garis bawahi bahwa DPR fungsinya adalah merepresentasikan aspirasi masyarakat, tapi semakin menguat tendensinya untuk mendekatkan diri dengan eksekutif dalam beberapa periode terakhir," kata Edbert dalam media briefing CSIS, "Wake Up Call dari Jalanan: Ujian Demokrasi dan Ekonomi Kita" di Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya DPR yang seharusnya menjalankan fungsi check and balance, justru menjadi tukang stempel dalam berbagai kebijakan pemerintah.
"Seperti menjadi support system dari kekuasaan eksekutif. Nah ini sebenarnya adalah dampak yang kita lihat," kata Edbert.
Semakin dekatnya relasi antara pemerintah dengan DPR tak bisa dipisahkan dari koalisi gemuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hampir seluruh partai politok di DPR RI, merupakan partai pendukung pemerintahannya.
Bersamaan dengan semakin lengketnya relasinya dengan pemerintah, hubungan antara DPR yang merupakan wakil rakyat semakin renggang dengan masyarakat.
"Jadi jaraknya semakin besar antara aspirasi masyarakat dengan apa yang DPR lakukan," ujar Edbert.
Artikel Terkait
Jokowi Gagal Salam Khas UGM, Netizen Buktikan Gelarnya Asli atau Palsu?
Jokowi Gagal Salam di UGM, Netizen: Ada Apa dengan Presiden?
Habib Nabiel Bongkar Fakta Mengejutkan: Undang Artis Bayarannya Gila-gilaan, Kiai Malah Dibilang Mata Duitan!
Prabowo Ungkap Fakta Pahit: Kekayaan Negara Diselewengkan, Rakyat Mudah Dibohongi?