MURIANETWORK.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di wilayah Papua untuk mewaspadai tsunami yang menerjang kawasan Indonesia Timur imbas gempa Rusia magnitudo 8,7.
Gelombang tsunami itu menerjang Pelabuhan Sarmia, Papua, Rabu (30/7/2025) sore WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, tinggi gelombang tsunami 19 cm.
Berdasarkan catatan BMKG, tsunami yang terjadi di Tohoku, Jepang, pada 2011 telah menyebabkan satu warga di Teluk Youtefa, Papua meninggal dunia. Tsunami setinggi 50 cm dapat beramplifikasi dan ketinggiannya berpotensi meningkat jika gelombangnya menerjang wilayah teluk.
"Kejadian di Teluk Youtefa, Papua menjadi bukti di mana pada saat itu dinyatakan bahwa gelombang tsunami Tohoku di Jepang akan menerjang wilayah Papua dengan ketinggian muka air 50 cm, namun ketika gelombang memasuki wilayah teluk, tinggi gelombang meningkat menjadi 3,8 meter," ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono secara daring, Rabu (30/7/2025).
Menurut Daryono, tsunami dampak gempa Rusia itu berpotensi memicu korban jiwa meski diproyeksikan ketinggiannya hanya 50 cm.
"Perlu digarisbawahi bahwa meski ada potensi tsunami setinggi 50 cm, namun hal itu dapat menghilangkan nyawa manusia," ujar Daryono.
Daryono mengungkapkan masyarakat juga perlu mewaspadai tsunami susulan yang berpotensi lebih besar dan mungkin dapat merusak. Oleh sebab itu, masyarakat diminta mengikuti arahan untuk tetap menjauhi pantai dan mengosongkan segala aktivitas di pesisir hingga waktu yang telah ditentukan.
Artikel Terkait
Putusan MK: Keterwakilan Perempuan di Pimpinan AKD DPR Wajib Diperkuat
Wakil Kepala Daerah Dinilai Tidak Relevan: Ahli Ungkap Alasan Yuridis dan Dampak Anggaran
Wafatnya PB XIII: Jadwal Pemakaman di Imogiri, Rute Iring-iringan & Pamali Presiden ke Keraton
PB XIII Meninggal Dunia: Raja Keraton Surakarta Wafat di Usia 77 Tahun