“Langkah ini seperti bumerang. Bukannya membela Jokowi, malah membuat publik kian curiga. Narasi kriminalisasi akademisi akan tumbuh subur. Dan bila terbukti Prof. Sofian benar, maka efek politiknya bisa lebih luas dari yang dibayangkan,” papar Sutoyo.
Sebelumnya, sejumlah relawan yang mengatasnamakan Barisan Jokowi Lovers (BJL) mengaku akan melaporkan Prof. Sofian Effendi karena menyebut Presiden Jokowi tidak memiliki buku wisuda UGM dan menuding ada pembuatan ijazah palsu di Pasar Pramuka.
Pernyataan ini sontak memicu gelombang reaksi di publik, terutama karena menyangkut reputasi Presiden RI ke-7 sekaligus institusi pendidikan ternama, Universitas Gadjah Mada.
Namun demikian, sejumlah kalangan akademik dan aktivis malah menilai pernyataan Prof. Sofian perlu diklarifikasi melalui debat akademis dan bukan pendekatan hukum pidana.
“Jika Presiden yakin data akademiknya kuat dan tidak ada yang ditutup-tutupi, justru ini momentum untuk membuktikan itu secara terbuka. Bukan dengan membungkam pernyataan publik lewat kriminalisasi,” tegas Sutoyo.
Sumber: suaranasional
Foto: Demonstran memenggal foto Jokowi (IST)
Artikel Terkait
Gibran Beri Sinyal ke Relawan: Abaikan Isu Negatif, Saya Saja Ogah Komentar!
Jokowi Cuma Bilang Hmmm Soal Utang Whoosh, Ada Apa Sebenarnya?
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Inilah Alasan Pertemuan dengan Eric Trump Bikin Heboh!
Jokowi Terseret Mark-Up Whoosh 50%, Siapa Dalang Pengalihan Proyek ke China?