TERUNGKAP Fakta Jemaah Berbaju Putih Ritual di Puncak Lawu, Polisi: Bukan Aliran Sesat, Mereka Bagian Dari NU

- Rabu, 16 Juli 2025 | 00:00 WIB
TERUNGKAP Fakta Jemaah Berbaju Putih Ritual di Puncak Lawu, Polisi: Bukan Aliran Sesat, Mereka Bagian Dari NU


Selama ini banyak masyarakat yang menggelar ritual di bulan Muharram atau bulan Suro namun dalam skala kecil.


"Kalau justru dari kelompok-kelompok penganut kepercayaan kan tidak seperti yang pakai jubah putih-putih itu," sambungnya.


 Ia menilai kegiatan itu kurang sesuai karena digelar di area umum.


"Jangan sampai terulang lagi. Kalau memang akan mengadakan ibadah ya di tempat khusus beribadah, bukan di tempat umum kan gitu menurut saya," tandasnya.


Kata Pendaki Lain


Seorang pendaki bernama Dandang Adi Pratama melihat langsung ritual yang dijalani rombongan berpakaian putih.


Remaja 17 tahun itu mendaki Gunung Lawu pada Jumat, (11/7/2025) pagi dan tiba di puncak sekitar pukul 09.30 WIB.


Ketika hendak berfoto di tugu puncak, Dandang melihat puluhan orang menjalani ritual.


"Saya baru sampai puncak kan, terus sudah ada orang pakai baju putih sudah siap-siap (melakukan rituan)," tuturnya.


Proses ritual berlangsung sekitar dua jam sehingga Dandang memilih menunggu.


"Jadi ya kami ngalah di bawah, nunggu," imbuhnya.


Rombongan dari Purwodadi


Asisten Perhutani BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, menyatakan rombongan berbaju putih berasal dari Sumber Banggi, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah.


“Mereka melakukan kegiatan ini setiap tahun di puncak Gunung Lawu dengan maksud ziarah, untuk menghormati Sunan Gunung Lawu,” tuturnya, Senin (14/7/2025).


Tercatat sekitar 100 orang mengikuti kegiatan tersebut yang dilakukan setelah tanggal 11 Suro.


“Mereka naik hari Kamis pagi, kemudian berkemah di atas. Hari Jumat, menjelang sholat Jumat mereka melakukan acara itu."


"Artinya peserta berganti pakaian di puncak Lawu itu. Pakaian putih tidak dikenakan dari bawah,” tuturnya.


Sementara itu, Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Best Haryanto, menceritakan rombongan baju putih sempat mampir ke situs yang terletak di sekitar Cemoro Kandang.


"Mereka sempat ke sini hari Rabu sebelum naik mendaki gunung," bebernya.


Ia membenarkan adanya ritual yang digelar pada bulan Suro.


"Intinya katanya mau naik ya tapi enggak tahu naiknya kapan, intinya mau nginap dulu gitu tapi ya mau nginap sambil nunggu teman-temannya gitu," katanya.


Sumber: Tribun


Halaman:

Komentar