Pukul 23.25 WIB ia masuk kembali ke kamarnya — dan itu adalah jejak terakhirnya terekam hidup-hidup. Tak ada tanda-tanda orang lain bersamanya malam itu.
Namun, banyak yang curiga bahwa sesuatu terjadi setelah CCTV tidak lagi merekam.
4. Kamar Rapi, Tidak Ada Barang Hilang
Menurut polisi, tidak ditemukan tanda kekacauan atau pencurian di dalam kamar.
Barang-barang berharga masih utuh, tidak ada jejak perlawanan, dan kondisi ruangan cukup rapi.
Ini memperkuat dugaan bahwa kematian Arya bukan disebabkan motif ekonomi, tetapi kemungkinan terkait alasan pribadi atau profesional yang lebih kompleks.
5. Ada Riwayat Penyakit, Tapi Tak Menjelaskan Lakban
Istri Arya menyebut suaminya punya riwayat penyakit seperti GERD dan kolesterol.
Namun, penyakit semacam itu tak menjelaskan kenapa lakban bisa menutup wajah korban.
Polisi juga mengindikasikan bahwa penjelasan ini tidak cukup untuk menutup penyelidikan.
Justru, temuan lakban menjadi kunci utama dalam menggali kemungkinan unsur pidana dalam kasus ini.
Hingga kini, sejumlah saksi telah diperiksa termasuk sang istri.
Kasus ini telah diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut.
Publik pun berharap, kasus ini tak berakhir sebagai misteri gelap yang terlupakan, apalagi mengingat latar belakang Arya sebagai diplomat muda yang penuh dedikasi.
Tragedi ini bukan sekadar duka keluarga, tetapi juga luka diplomasi Indonesia yang kehilangan salah satu kader terbaiknya dalam situasi yang belum terpecahkan.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kabar Terbaru! Ini Jadwal Resmi Pembukaan CPNS 2026 dari Pemerintah
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol, 3 Motor Curian Disita!
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI, Ini Faktanya
Densus 88 Turun Tangan di Surabaya, Ini yang Dikejar!