Peneliti ISEAS: Prabowo Tak Akan Membabat Jokowi, Hanya Melemahkan!

- Sabtu, 05 Juli 2025 | 14:40 WIB
Peneliti ISEAS: Prabowo Tak Akan Membabat Jokowi, Hanya Melemahkan!


PRABOWO TAK AKAN MEMBABAT JOKOWI, HANYA MELEMAHKAN!


Oleh: MADE SUPRIATMA


Kalau tidak salah, ini ketiga kali saya berbincang dengan Mas Winarko Nganthiwani di podcast yang diasuhnya (video di bawal -red). 


Topiknya adalah tulisan saya di Fulcrum, yang diterbitkan kantor saya (ISEAS - Yusof Ishak Institute), soal "dejokoisasi" yang menurut saya terjadi belakangan ini. 


Mungkin banyak yang tidak yakin bahwa itu terjadi. Disamping beberapa hal yang sudah saya sebutkan di tulisan di Fulcrum tersebut, kita lihat juga ini terjadi pada menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang menjadi gubernur Sumatera Utara. 


Minggu lalu dia menjadi saksi atas kasus korupsi yang dilakukan oleh kepala dinas PUPR. 


Ketika mendengar kasus ini, saya berseloroh, "Gubernur lain baru mulai nanem, yang ini sudah main panen aja." 


Belum genap dua ratus hari dia bekerja, sudah ada kasus yang membelitnya. 


Dalam podcast ini, banyak topik yang dibicarakan. Namun yang menjadi inti adalah yang sama sekali bukan favorit saya: Jokowi. 


Untuk saya, dia sudah tidak relevam. Saya tidak tahu bagaimana ia akan membuat 'political comeback.' 


Sebaiknya, energi kita diarahkan untuk melihat pemerintahan sekarang -- yang baru berkuasa 9 bulan namun tidak mampu memberikan aura optimisme sedikitpun kepada publik negara ini. 


Ada banyak hal yang harus disoroti, diminta pertanggungjawabannya, dan diminta perbaikannya. 


Negara yang sedang saat ini 'auto-pilot' karena sistemnya sedang mengalami 'inertia' alias tidak bergerak kemana-mana karena kehilangan orientasi. 


Hari ini saja, saya melihat bahwa harga beras rata-rata di pasar modern sudah Rp 15.900 per kg. 


Di sisi lain, saya membaca bahwa Dirut Bulog yang lama dipuji prestasinya karena berhasil membuat cadangan beras nasional 3,7 juta ton! Terbesar sepanjang masa! 


Namun, akhirnya Kepala Bulog yang berhasil ini dipecat dan dia kembali menjadi Letjen di TNI. 


Apa yang terjadi? Tidak ada penjelasan. Stok melimpah -- karena Babinsa ikut beli gabah/beras dari petani -- namun harga malah naik. 


Ini kan seperti menjatuhkan barang ke atas alias melawan gravitasi bumi? 


Hal-hal seperti itu lepas dari perhatian kita karena kita sibuk mengupas kulitnya Jokowi. 


πŸ‘‡πŸ‘‡


[VIDEO]


Komentar