Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin geram dengan tindakan pihak-pihak yang terus menggangu Joko Widodo dengan mempersoalkan soal keaslian ijazah
Jokowi mencontohkan, tindakan Roy Suryo Cs harus diganjar dengan hukuman pidana
Bahkan, Ngabalin meminta agar kepolisian segera menahan Roy Suryo dan orang-orang yang mempermasalahkan Ijazah Jokowi
"Harusnya dikerangkeng dulu nih si pakar abal-abal (Roy Suryo). dia memainkan efek kebenaran ilusi, Kebohongan yang disampaikan berulang-ulang akan menjadi benar (illusory truth effect)," sebut Ngabalin dikutip Warta Kota dari akun X pribadinya, Minggu (1/6/2025)
Selain Roy Suryo, Ngabalin juga mengultimatum orang-orang yang dia anggap berusaha 'menyakiti' Jokowi
Dia meminta orang-orang itu agar segera bertaubat karena menyakiti seorang Jokowi yang menurutnya sebagai sosok yang dicintai Tuhan
"Jangan sakiti Jokowi. Beliau seorang hamba yang di cintai AllahSWT. Kalian akan patah hancur lebur, berantakan kalau melawan orang baik. Saya menyaksikan dari dekat. Beliau dido'akan oleh orang banyak. sampai disini paham ya? tks . bertobatlah sebelum datang ajal kalian," ungkapnya
Tuding polemik ijazah sebagai 'proyek besar'
Sebelumnya, Ngabalin mengaku heran dan menyayangkan tuduhan negatif terhadap sosok Jokowi, yang selama ini dikenal luas dan telah menjelajahi berbagai penjuru Indonesia dalam pengabdiannya.
"Saya datang juga ke Pak Jokowi kemudian saya sempat ngobrol dengan beliau soal ini (kasus ijazah)," kata Ali Ngabalin, melansir tayangan di kanal YouTube SINDOnews.
"Orang ini luar biasa dalam sejarah politik dunia, Jokowi itu Wali Kota dua periode, Gubernur, Presiden dua periode, bagaimana bisa ada yang menuduh ijazahnya palsu?" imbuh dia.
"Orang itu harus beretika lah dalam hal cari makan," tegas Ali Ngabalin.
Ia mengatakan, mestinya para pelapor ijazah Jokowi tersebut mencari makan dengan cara yang benar, bukan dengan mencaci sampai menuduh.
"Cari makan dengan gaya yang halal. Masak cari makan dengan gaya menghujat dan caci maki," katanya.
Menurutnya, ada maksud terselubung yang dimiliki para pelapor ijazah Jokowi.
"Sekarang kita bisa lihat, kita to the point. Kalau dilihat, setiap statement itu kan hanya segitu-gitu saja tidak berkembang," tutur Ngabalin.
"Ukurannya gampang, tinggal kita nilai. Kalau sudah keluar hujatan, makhluk apa ini namanya? Kayak bangsa ini tidak punya peradaban," katanya.
Ia menyidir para pelapor ijazah Jokowi ingin tenar dengan cara tak halal.
"Cari uang dengan cara beradab dan halal. Jangan begitulah, ini mantan petinggi republik, orang maju, bagus," tambah Ngabalin.
Bahkan, membocorkan bahwa ada sejumlah pelapor ijazah Jokowi yang pernah curhat padanya.
"Saya tahu lho ini siapa-siapa, yang berteriak saya tahu. Oh si anu pernah datang ke saya 'Kenapa Jokowi beginikan saya Li'."
"Oh ini saya tahu, saya tahu semua, saya lihat. Jadi saya paham semua," katanya.
Ngabalin membocorkan soal proyek besar dengan uang banyak di balik kasus ijazah Jokowi.
"Saya sudah tulis projek ijazah palsu itu projek uang besar bertahun-tahun. Berapa tahun coba itu, masak enggak abis-abis."
"Pasti banyak lah. Kalau Indonesia urusan begitu kan sudah sangat profesional," kata Ngabalin.
"Projek ijazah palsu itu adalah projek tanpa tender dengan uang gede," tambahnya.
Dengan adanya laporan Jokowi, Ngabalin berharap hal itu bisa menjadi pelajaran penting.
"Kita tunggu aja nanti bagaimana. Saya juga berharap ini menjadi pelajaran penting," katanya.
Sepanjang bekerja di Istana, Ngabalin tak pernah melihat Jokowi.
Namun dalam kasus ijazah ini, Jokowi sampai melaporkan ke Polda Metro Jaya.
"Kok bisanya tidak mungkin, ini pasti ada perkara yang melukai relung hatinya," katanya.
Atas laporan itu pun, Ngabali meyakini Roy Suryo cs akan dijebloskan ke dalam penjara.
"Kalau begini kita tunggu saja, kalau di Salemba kita datang atau di Sukamiskin kita juga tengok."
"Urusannya sudah masuk di ranah yang tidak bisa kita punya tangan ada di situ."
"Bayangkan orang sekelas Jokowi harus tenteng ijazah datang ke Polda," katanya.
Ia mengatakan, proyek kasus ijazah Jokowi juga memiliki tujuan.
"Setelah berhenti jadi presiden, anaknya jadi wakil, kalau tidak sekarang bekerja, tidak ada lain tidak ada bukan, kecuali untuk bagaimana bisa mengadang Gibran untuk masa yang akan datang."
"Sementara Prabowo-Gibran baru 6-7 bulan, kan lucu. Jadi agak tidak canggih, gampang sekali dibaca," kata Ali Ngabalin.
Roy Suryo kembali pertanyakan pernyataan Bareskrim
Pakar telematika Roy Suryo mengatakan ijazah Joko Widodo tidak identik dengan tiga ijazah pembanding keluaran UGM yang berasal dari angkatan yang sama.
Temuan baru Roy ini semakin memperkuat tudingannya bahwa ijazah Jokowi ini palsu.
Roy sebut hal ini ketika melakukan dengan perbandingan sendiri antara ijazah Jokowi dan ijazah tiga pembanding tersebut.
Yaitu dengan ijazah nomor 1115 atas nama Frono Jiwo, nomor 1116 atas nama Alm Hari Mulyono, dan nomor 1117 atas nama Sri Murtiningsih.
Roy mengatakan bahwa identifikasi yang dia lakukan itu bersifat jujur dan terbuka.
Namun dia tidak menjawab apakah tiga ijazah pembanding itu adalah ijazah yang sama digunakan oleh Bareskrim atau bukan.
Dirinya pun menantang Bareskrim untuk terbuka terkait ijazah tersebut.
"Silakan ditanyakan ke Bareskrim, yang jelas kalau saya jujur saja, tidak ada yg ditutup-tutupi sedikit pun," kata Roy Suryo, Sabtu (31/5/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
"Sekarang tergantung keterbukaan Bareskrim menjawab pertanyaan siapa-siapa pemilik ijazah yang sudah saya sampaikan ini," sambung Roy.
Dia mengatakan bahwa kemarin Bareskrim tidak terbuka mengungkap tiga ijazah pembanding dalam penyelidikan ijazah Jokowi tersebut.
Maka dari itu, Roy juga membandingkan ijazah Jokowi ini dengan tiga sampel ijazah pembanding.
"Bila Bareskrim kemarin tidak secara terbuka berani mengungkapkan ketiga sampel ijazah lain yang digunakan sebagai sampel pembanding, maka di sini demi keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan, ditampilkan tiga sampel ijazah yang dengan mudah ditemukan di jagad maya," kata Roy.
"Karena secara gamblang sudah dipublikasikan oleh mereka sendiri maupun oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr Sigit Sunarta saat diwawancara wartawan Kompas di tahun 2022 silam," sambung Roy.
Terutama huruf Z pada tulisan 'IJAZAH' dan huruf A-terakhir pada tulisan 'SARJANA').
Roy Suryo menyebut ada perbedaan dari fotokopi ijazah yang disebut milik Jokowi dengan tiga ijazah yang lain.
Dijelaskan Roy Suryo, posisi huruf Z pada tulisan 'IJAZAH' dan huruf A-terakhir pada tulisan 'SARJANA' pada ketiga ijazah nomor 1115, 1116, dan 1117 adalah identik alias sama persis.
"Baik posisi vertikal maupun horizontalnya, namun tidak identik bila diperbandingkan dengan ijazah nomor 1120."
Roy Suryo juga menjelaskan, posisi huruf Z dari kata 'IJAZAH' ketiga Ijazah pembanding ini lebih turun alias lebih masuk ke bawah pada Logo UGM bila dibandingkan dengan Ijazah milik Jokowi yang terlihat lebih ke atas alias hanya masuk sedikit pada Logo UGM.
"Juga posisi huruf A-terakhir (pada kata SARJANA) pada ketiga Ijazah pembanding sama-sama lebih 'ke kiri' alias 'masih masuk' ke dalam logo UGM, dibandingkan dengan ijazah milik Jokowi yang lebih 'ke kanan' alias 'lebih ke kanan / keluar' dari logo UGM sehingga kedua 'kaki' huruf A-nya terlihat hampir terpisah dari Logo UGM," urainya.
Projo Yakin Ijazah Jokowi Asli
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Relawan Pro Jokowi (Projo) Handoko mengaku tetap yakin bahwa ijazah Jokowi itu asli.
Hal itu dia sampaikan saat merespons adanya survei terkait isu ijazah Jokowi ini.
"Kami menghormati apapun hasil survei pendapat publik. Kami juga meyakini ijazah S1 Pak Jokowi asli atau tidak palsu," kata Handoko, Minggu (1/6/2025).
Handoko menambahkan, kasus ijazah palsu juga sudah ditangani oleh Bareksrim Polri, dan dari Serangkaian pemeriksaan saksi dan hasil uji lab forensik menyatakan bahwa ijazah presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo adalah asli.
"Kasus tuduhan ijazah palsu sedang ditangani oleh Polri. Hasil penyelidikan memastikan ijazah S1 Pak Jokowi asli," ucap Handoko.
Dengan semakin terangnya kasus ini, Handoko berharap semua pihak yang meragukan sebelumnya kini dapat meyakini bahwa apa yang diperdebatkan terkait ijazah palsu tidak terbukti dan diharapkan Mereka yang sebelumnya melaporkan kasus ini ke pihak berwajib dapat mempertanggungjawabkan laporannya.
"Projo mendorong agar publik mendapatkan kejelasan dan kepastian dari penegak hukum. Para terlapor juga akan mempertanggungjawabkan tuduhannya," pungkanya.
Diketahui dalam survei Indikator, sebanyak 75,9 persen responden mengaku tahu dan pernah mendengar soal kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, dan hanya 24,1 persen sisanya berkata sebaliknya.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, 66,9 persen responden survei tersebut menyatakan tidak percaya Jokowi memalsukan ijazah
Sumber: tribunnews
Foto: Ali Mochtar Ngabalin dan Joko Widodo/Net
Artikel Terkait
Heboh! Istri Pejabat Otorita IKN Ngadu ke Pak Basuki, Suami Diduga Selingkuh dengan 9 Perempuan
LHKPN Deddy Corbuzier Terverifikasi, Berapa Hartanya?
35 Tahun Riset dan Inovasi Peternakan, Kini Guru Besar UGM Dipercaya Jadi Tenaga Ahli Menteri Pertanian
Dedi Mulyadi Tiru Politik Populisme Jokowi