Menjelang kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025, muncul sejumlah nama yang masuk bursa untuk memperebutkan posisi ketua umum. Mulai dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) hingga Ketum PSI petahana Kaesang Pangarep.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ray Rangkuti menilai bahwa kedua figur itu memungkinkan untuk berduel di Kongres PSI mendatang.
Pasalnya, Jokowi telah secara terbuka mempertimbangkan untuk maju. Sedangkan Kaesang belum menjabat bahkan 1 priode 4 atau 5 tahunan sebagai ketua umum. Sehingga, secara kalkulasi dan rasional, Kaesang sangat terbuka untuk maju sebagai caketum (calon ketua umum) PSI.
“Mungkinkah anak dan bapak akan beradu? Menjawab ini dapat dilihat dari rekam jejak politik keduanya,” kata Ray kepada wartawan, Selasa 20 Mei 2025.
Menurut Ray, jika mengacu pada rekam jejak politik keduanya, dapat terbaca bahwa demokrasi bagi mereka adalah seperangkat aturan minus etika. Selama aturan membolehkan, maka prosesnya dipandang sebagai proses demokratis.
“Dan soal riuh rendah di luar, justru menjadi aroma wangi bagi parpol. Tokoh masyarakat kita terbiasa dibuai kata-kata herois, mudah empati, apalagi diwarnai tindakan yang sopan santun,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia ini.
Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi memberikan sinyal bakal maju sebagai kandidat Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi mengatakan hal itu masuk dalam perhitungannya.
“Iya, masih dalam kalkulasi, jangan sampai kalau saya maju malah kalah," kata Jokowi di Solo, Rabu, 14 Mei 2025.
Sumber: rmol
Foto: Kolase Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PSI petahana Kaesang Pangarep/Net
Artikel Terkait
Ketua PBNU Gus Yahya Bicara Soal Korupsi Kuota Haji Yang Menyeret Gus Yaqut: Adik Saya Tidak Bersalah!
Berhala Yang Biasa Disembah Firaun Ditemukan di Dasar Laut
10 Polisi Disebut Terluka Buntut Demo Ricuh DPR, Satu Orang Dilaporkan Kritis
WOW! Awal Menjabat DPR Cuma Punya Harta Rp2 Miliar, Kini Kekayaan Ahmad Sahroni Bertambah Drastis Ratusan Miliar