Negara berpotensi mengalami kerugian hingga Rp2,9 miliar akibat adanya 300 ribu ton beras berkutu. Beras-beras itu adalah sisa impor tahun 2024 yang mengalami penurunan kualitas.
Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economic (Core), Eliza Mardian, mengungkapkan bahwa kerugian tersebut berkisar antara Rp2,5 miliar hingga Rp2,9 miliar.
"Range kerugiannya itu sekitar Rp2,5 milyar - 2,9 milyar dengan estimasi harga per kilogram beras impor yang sudah tiba di Indonesia sekitar Rp8.600 - Rp9.700-an," kata Eliza kepada RMOL pada Senin 17 Maret 2025.
Eliza menilai, penyebab utama masalah ini akibat lemahnya tata kelola pemerintah. Kebijakan impor beras, menurut Eliza, merupakan keputusan kolektif yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait yang bertanggung jawab atas pengelolaan cadangan pangan nasional.
Selain itu manajemen gudang yang tidak optimal serta kelebihan impor turut memperburuk situasi, sehingga beras yang disimpan dalam waktu lama mengalami penurunan kualitas.
Artikel Terkait
Gilang Paksa Hadiri Pemakaman Cindy, Tapi Jenazah Istrinya Tak Juga Ditemukan!
Pengusaha Sawit Riau Diperas Rp 1,6 Miliar, Modusnya Video Call Panas yang Bikin Ngeri
Detik-Detik Haru Azan Berkumandang Kembali di Gaza, Tanda Perdamaian?
Cindy, Istri Gilang Kurniawan: Potret Terakhir Anjay, Nikah! Sebelum Tewas di Honeymoon