Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal Ahok membongkar dugaan kebusukan yang ada di dalam tubuh Pertamina.
Ahok menyebut semua direksi dan holding PT Pertamina (Persero) kerap kali buying time atau membeli waktu.
Ahok curiga dengan adanya buying time ini sebenarnya ada permainan 'diam-diam'. Bahkan kini muncul kasus geger korupsi minyak mentah dari PT Pertamina Patra Niaga.
"Bekas satu dirut PT Pertamina Patra Niaga dipecat, saya tidak tahu alasan pastinya tapi diduga karena dia tidak mau menandatangani pengadaan aditif itu," ucap Ahok, dikutip pada Sabtu 1 Maret 2025.
Kemudian Ahok menduga lagi bahwa ada oknum dari Badan Penyelidik Keuangan (BPK) yang terlibat langsung dalam kasus pengadaan aditif ini.
Menurut isu, oknum dari BPK ini jadi 'backing' supaya Pertamina membeli zat aditif ini lewat transport dan tender yang tidak sah.
Ahok yang sempat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina sejak 22 November 2019 hingga tahun 2024 itu langsung menggelar rapat.
"Saya tanya, ini nggak bisa terus ditakut-takutin kalau di SPBU nggak ada barang nih, kelangkaan nih, padahal saya bilang mana bisa tender dipisah antara transport dengan aditif," ungkap Ahok.
"Lalu karena transport lebih mahal, eh dikalahkan, aditif yang lebih murah kalau engga salah seperti itu. Lalu saya bilang 'Dirut-nya kalau nggak tanda tangan gue nggak laporin nih', dirutnya nggak mau tanda tangan Patra Niaga, lo bisa cari namanya siapa, bekas orang Telkom, singkatannya MK," tambahnya.
Lebih lanjut Ahok menilai ini sudah menjadi permainan lama yang sudah masing-masing penguasa tidak mau hentikan.
Artikel Terkait
Erick Thohir Sudah Minta Maaf, Tapi Kenapa Banyak yang Masih Marah?
Prabowo Tegaskan Tak Bayar Utang Kereta Cepat: Warisan Jokowi atau Beban Baru?
Raja Juli Bocorkan Inisial R yang Akan Gabung ke PSI, Siapa Dia?
Korban Jiwa Berjatuhan: Ledakan Misterius Guncang Pabrik Bom di AS