Angka kecelakaan lalu lintas di Jakarta sepanjang 2025 ternyata cukup mengkhawatirkan. Polda Metro Jaya mencatat, ada lebih dari 13 ribu kejadian di jalanan. Korban jiwa mencapai 740 orang, sementara yang luka-luka tidak main-main: lebih dari 16 ribu orang.
“Lumayan cukup tinggi,” ucap Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, saat memaparkan data itu dalam rilis akhir tahun di Jakarta Selatan, Rabu lalu. Ia mengakui lalu lintas adalah denyut nadi ibu kota, namun risikonya harus ditekan.
Untuk itulah, mereka mengandalkan teknologi. Sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) disebut sebagai salah satu andalan. Sepanjang tahun, sistem kamera ini mencatat dan menindak hampir 900 ribu pelanggaran.
“Untuk menekan risiko, kami melaksanakan rekayasa lalin serta pengawasan berbasis teknologi melalui sistem ETLE,” jelas Asep.
Pelanggaran Terekam Kamera Meningkat
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menyoroti tren yang menarik. Jumlah pelanggaran yang berhasil direkam kamera ETLE ternyata meningkat. Bagi Komarudin, ini justru menunjukkan sebuah konsep penegakan hukum yang objektif.
“Sebuah konsep penegakan hukum yang objektif dan berkeadilan,” katanya.
Artikel Terkait
Premanisme Tersandung: 348 Tersangka Diamankan Polda Metro Jaya Sepanjang 2025
Polda Metro Jaya Catat Penurunan Kasus, Struktur Penanganan Perempuan dan Anak Bakal Dirombak
Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian Pendaki Muda yang Hilang di Gunung Slamet
Restorative Justice Tuntaskan Lebih dari 2.000 Perkara di Tahun 2025