Di kehidupan nyata, Harris cuma remaja 18 tahun biasa. Tapi di jejaring online itu, dia dianggap pahlawan, seorang propagandis yang dihormati.
Inilah masalahnya. Jejaring ekstremis modern nggak butuh kamp pelatihan fisik di hutan lagi. Radikalisasi terjadi di ruang gema seperti Discord, Telegram, atau Twitch. Di situlah kebencian direproduksi. Buku-buku seperti The Turner Diaries atau teori konspirasi The Great Replacement diremajakan dan disesuaikan lewat meme.
Reproduksi ini melahirkan pola kekerasan yang saling meniru. Anders Breivik di Norwegia (2011) menginspirasi Brenton Tarrant di Christchurch (2019). Lalu Tarrant menginspirasi Payton Gendron di Buffalo (2022). Dan sekarang, riaknya sampai ke Jakarta Utara. Mereka mungkin nggak saling kenal. Tapi mereka disatukan oleh anatomi kebencian yang persis sama.
Dalam konteks SMAN 72, white supremacy cuma kemasan luarnya saja. Anatomi kebenciannya sebangun banget dengan ekstremisme agama atau etnonasionalisme yang sudah jamak kita lihat. Logo Black Sun (Sonnenrad), swastika, atau for agartha cuma simbol yang menghubungkan pelaku dengan identitas global itu.
Intinya, nggak peduli merek ideologinya apa, dari kutub mana pun, selama ia bisa menambal kegelisahan eksistensial dan memberi validasi instan, ia akan cepat “terjual” pada jiwa-jiwa muda yang sedang krisis. Dan sekali lagi, semua ini dirangkul tanpa sadar karena dikemas dalam simbolisasi yang gen-Z friendly.
Chris Buckley, mantan anggota Ku Klux Klan yang kini jadi aktivis perdamaian, pernah membocorkan taktik mereka.
Anak muda yang merasa terpinggirkan, yang merasa maskulinitasnya terancam, atau yang nggak punya rasa memiliki adalah mangsa empuk. Mereka butuh wadah untuk menyalurkan kemarahan dan ketakutan akan hilangnya identitas.
Kita patut gelisah. Bukan karena kita akan diinvasi ras Arya, tapi karena narasi kebencian sekarang dikemas begitu estetik untuk dikonsumsi generasi yang diasuh algoritma.
Sudah waktunya buang kenaifan. Simbol-simbol aneh yang dikonsumsi anak kita bukan cuma konten iseng belaka. Kalau anak mulai menggambar simbol Black Sun, atau bercanda tentang genosida dan supremasi ras, itu adalah sinyal darurat. Jangan diabaikan.
Artikel Terkait
BMKG Waspadai Bibit Siklon Tropis Jelang Malam Tahun Baru
Setahun Prabowo, Peta Ekonomi Masih Statis
Transjakarta Perpanjang Jam Operasi hingga Dini Hari Sambut Malam Tahun Baru 2026
Bogor Cetak 82 Prestasi, Kepemimpinan Dedie A. Rachim Jadi Kunci