Kekuasaan yang Tak Biasa di Balik Pangkat Letnan Kolonel
(Peran Luar Biasa Seorang Letnan Kolonel)
✍🏻 Made Supriatma
Melihat anak muda cakap memimpin itu membahagiakan. Mereka punya segudang prestasi, wawasan global, dan kepemimpinan yang meyakinkan. Akar lokalnya kuat, tapi pikirannya menjangkau jauh. Ideal sekali, bukan?
Namun begitu, foto yang beredar ini justru menunjukkan hal sebaliknya. Ini bukan gambaran meritokrasi, melainkan nepotisme yang sudah berjenjang. Jangan dikira nepotisme cuma soal mengangkat keluarga ke jabatan strategis. Praktiknya lebih luas dari itu.
Nepotisme juga tumbuh subur lewat perkoncoan. Teman satu angkatan dipermaklumkan menduduki posisi penting. Atau, hubungan asmara jadi jalan pintas meraih kedudukan, mengabaikan sama sekali norma-norma kompetensi. Hal semacam ini rasanya sudah terlalu biasa kita dengar.
Lihatlah pejabat dalam gambar itu. Kekuasaannya benar-benar luar biasa. Pangkatnya cuma Letnan Kolonel, tapi kenyataannya? Jenderal-jenderal memberi hormat. Para menteri mendatanginya, bersalaman dengan takzim seolah dia atasan mereka.
Dalam negara normal, jabatan itu berjenjang. Tanggung jawab mengikuti posisi. Lalu bagaimana jika jabatannya rendah, kekuasaannya besar, tapi tanggung jawabnya tetap kecil? Situasinya jadi janggal.
Menurut saya, ini fenomena yang mengherankan. Kekuasaan sang Letkol ini bahkan melampaui Wakil Presiden. Dia melampaui menteri. Seakan-akan, dialah presiden yang sesungguhnya berkuasa. Presiden yang sejati memberinya kewenangan hampir tanpa batas.
Artikel Terkait
Mantan CEO Bagikan Rp4 Triliun Bonus ke Karyawan Setelah Akuisisi
Kapolri Minta Polisi Tak Lagi Lamban: Jangan Sampai No Viral No Justice Terus Terjadi
Demokrasi di Ujung Tanduk: Elite Sibuk Berhitung, Rakyat Hanya Jadi Penonton
Tas Misterius Bergambar Bendera Sempat Picu Kepanikan di Tol Banyumanik