Kemeriahan Pesta Pejabat di Tengah Duka Korban Bencana Sumatera

- Selasa, 30 Desember 2025 | 20:25 WIB
Kemeriahan Pesta Pejabat di Tengah Duka Korban Bencana Sumatera

Menurut pengamat sosial Rokhmat Widodo, kejadian ini bukan persoalan sepele. Ini lebih dari sekadar acara pribadi atau perayaan agama belaka.

"Aktivitas pejabat di tengah krisis punya dimensi moral dan politik yang kuat. Mereka adalah representasi negara. Ketika penderitaan rakyat belum tertangani, kemeriahan yang dipertontonkan hanya akan memperlebar jarak antara negara dan warganya," ujarnya.

Rokhmat menambahkan, yang diharapkan publik di saat-saat seperti ini adalah aksi nyata. Turun ke lokasi, memastikan bantuan sampai, dan mempercepat pemulihan. Simbol empati, menurutnya, sama pentingnya dengan tindakan teknis. Kehadiran yang sesungguhnya dibutuhkan adalah kehadiran di tengah lumpur, bukan di tengah pesta.

Hingga kini, Maruarar Sirait sendiri belum memberikan pernyataan resmi menanggapi gelombang kritik tersebut. Tapi diamnya pun sudah menjadi bahan pembicaraan. Reaksi di media sosial jelas menunjukkan satu hal: kesadaran masyarakat terhadap sikap para pemimpin sedang meningkat. Mereka tak lagi mudah menerima alasan.

Di balik semua ini, harapan yang tersisa sebenarnya sederhana. Bagi korban bencana di Sumatera, solidaritas dan kepedulian nyata adalah penopang untuk bangkit. Mereka butuh negara hadir, bukan sekadar dalam kata, apalagi dalam pesta. Mereka butuh bukti.


Halaman:

Komentar