𝗠𝗘𝗡𝗔𝗦𝗘𝗛𝗔𝗧𝗜 𝗣𝗘𝗡𝗚𝗨𝗔𝗦𝗔 𝗦𝗘𝗖𝗔𝗥𝗔 𝗧𝗘𝗥𝗕𝗨𝗞𝗔
Oleh: KH Ahmad Syahrin Thoriq
Soal menasihati penguasa itu memang selalu hangat. Apalagi kalau caranya terbuka, di depan umum, menyoroti kezaliman yang mereka lakukan. Banyak yang bertanya, bolehkah? Bagaimana hukumnya? Nah, berikut ini beberapa bahasan yang coba mengurai persoalan itu dari berbagai sisi.
Pertama-tama, kita lihat dulu dasarnya. Ada sejumlah dalil dari Al-Qur'an dan Hadits yang sering dijadikan pijakan untuk membolehkan nasihat terbuka ini. Beberapa ulama merujuk pada ayat-ayat yang memerintahkan amar ma'ruf nahi mungkar, tanpa terkecuali, termasuk kepada pemimpin.
Lalu, poin pentingnya: ini bukan sekadar boleh, tapi dalam kondisi tertentu justru menjadi kewajiban. Menegakkan yang benar dan mencegah yang salah adalah prinsip dasar dalam Islam. Ketika penguasa menyimpang, diam bukanlah pilihan. Kewajiban itu ada di pundak setiap muslim yang mampu, sesuai dengan kapasitasnya.
Artikel Terkait
Kemeriahan Pesta Pejabat di Tengah Duka Korban Bencana Sumatera
Klaim Helikopter Pribadi Prabowo untuk Aceh Dipertanyakan, Tak Sesuai LHKPN
Sanperrestre: Pawai Anjing Natal Madrid yang Sarat Pesan Kesejahteraan Hewan
Buya Yahya Jadi Penengah, Inara Rusli dan Insanul Fahmi Sepakat Berdamai