Pernyataan seorang dewan pakar Badan Gizi Nasional (BGN) yang menyebut keluhan siswa soal menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di media sosial sebagai "kurang bersyukur" menuai badai kritik. Pengamat politik Adi Prayitno termasuk yang bersuara keras mengecamnya.
Dalam video yang diunggah Senin lalu, Adi tak menyembunyikan kegeramannya. Menurutnya, pernyataan itu memantik kontroversi yang luar biasa dan kecaman publik yang sepertinya tak akan cepat reda, terutama di jagat maya.
"Bagaimana mungkin seorang dewan pakar BGN menyebut siswa yang mengunggah persoalan terkait dengan menu program makan bergizi dianggap sebagai bentuk tidak bersyukur," ujar Adi.
"Enggak begitu jalan ceritanya," tegasnya.
Bagi Adi, keluhan siswa itu bukan soal bersyukur atau tidak. Itu murni bentuk koreksi. Ketika menu MBG ditemukan tak layak misalnya ada belatung atau malah bikin keracunan protes siswa justru diperlukan agar masalah teknis serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Masa sih siswa itu tidak boleh protes? Masa sih siswa itu tidak boleh komplain?" tanyanya retoris.
"Kalau ada sesuatu yang terkait dengan menu itu ya tidak sesuai dengan tupoksinya. Kan tidak mungkin kalau ada belatung di menu itu dididamkan saja," lanjut Adi.
Ia punya alasan. Sistem pelaporan prosedural di negeri ini, jujur saja, seringkali berbelit dan lambat responsnya. Nah, di sinilah media sosial kerap jadi jalan pintas yang efektif. Unggahan keluhan justru mendapat apresiasi publik karena langsung menyorot persoalan yang mestinya cepat ditangani.
Di sisi lain, Adi menilai logika "tidak bersyukur" itu sendiri cacat. Logika itu seolah memposisikan siswa cuma sebagai objek penerima sedekah dari negara. Padahal, menurutnya, ceritanya beda sama sekali.
"Kalau kita mau jujur sebenarnya program MBG ini adalah program dari rakyat untuk rakyat," jelas Adi.
Artikel Terkait
Buruh Lampung Protes: Kenaikan UMP 2026 Dinilai Tak Sanggup Tanggung Beban Hidup
Pasca Banjir, Bantuan Hunian dan Dana Sewa Mulai Disalurkan ke Korban
Bayi 6 Bulan Ditemukan Sendirian di Kos Makassar, Ayahnya Bekerja Shift Malam
MUI Kritik Keras Pernyataan Romo Magnis Soal LGBT: Mengancam Masa Depan Generasi