Seroja Dipensiunkan, Namanya Takkan Lagi Dikenang Badai

- Senin, 29 Desember 2025 | 16:54 WIB
Seroja Dipensiunkan, Namanya Takkan Lagi Dikenang Badai

Nama Siklon Tropis Seroja resmi dipensiunkan. Begitu pengumuman yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Artinya, nama itu tak akan pernah dipakai lagi untuk menamai siklon di kemudian hari.

Keputusan ini, menurut Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, diambil bukan tanpa alasan. Dampak kerusakan yang ditinggalkan Seroja terbilang sangat besar, sehingga namanya layak untuk "dimuseumkan".

“Siklon Seroja tahun 2021 di NTT itu kategori 2. Sehingga namanya sekarang dipensiunkan, tidak kita namakan lagi siklon dengan nama Seroja karena efeknya yang sangat merusak,”

ujarnya dalam sebuah konferensi pers virtual, Senin lalu.

Memang, ada aturan tak tertulis dalam penamaan siklon. Biasanya, nama-nama itu diambil dari daftar yang sudah disiapkan untuk Indonesia, biasa memakai nama bunga atau buah. Tapi, ada syarat penting: bila sebuah siklon menimbulkan kerusakan parah dan trauma mendalam, namanya akan dihapus dari daftar. Ini semata-mata untuk menghormati para penyintas dan menjadi catatan sejarah yang kelam.

Sebagai contoh, sebelum Seroja, ada Siklon Tropis Bakung yang muncul beberapa waktu lalu. Namanya masih dipakai karena dampaknya tak sehebat Seroja.

Hanya Lima dalam Kurun Setengah Abad

Faisal lalu memberikan perspektif yang menarik. Ternyata, dalam kurun 55 tahun terakhir, wilayah Indonesia hanya dilintasi atau didekati oleh lima siklon tropis saja. Jumlah yang relatif sedikit.

“Ini di Indonesia hanya kategori 1, kecuali yang Siklon Seroja masuk dalam kategori 2. Adapun maksimal kekuatan siklon sendiri yang terbesar dan paling merusak adalah kategori 5,”


Halaman:

Komentar