Sejarawan Avi Shlaim Bongkar Proyek Genosida Israel di Gaza Lewat Buku Kontroversial

- Senin, 29 Desember 2025 | 07:40 WIB
Sejarawan Avi Shlaim Bongkar Proyek Genosida Israel di Gaza Lewat Buku Kontroversial

"Jelas, lugas, dan meyakinkan," tulisnya. "Genosida di Gaza adalah bacaan penting, baik bagi yang baru memahami konflik ini maupun yang sudah mengikutinya puluhan tahun. Sebagai sejarawan, Shlaim teliti dan bijaksana. Tapi sebagai seseorang yang hidup di tiga dunia Irak, Israel, dan Inggris hanya sedikit yang punya pemahaman personal sejernih dia. Visinya jelas, dan cita-citanya manusiawi."

Mengenal Avi Shlaim lebih jauh, profilnya memang tak biasa. Selain status emeritusnya di Oxford, dia adalah anak Baghdad yang hijrah ke Israel di usia lima tahun, sebelum akhirnya menetap di Inggris. Pendidikannya pun elitis: Cambridge, London School of Economics, dan gelar PhD dari Reading.

Dia sering menyebut dirinya "Yahudi Arab", sebuah identitas yang mendasari kritik pedasnya terhadap Zionisme. Dengan membongkar arsip-arsip sejarah, dia mencoba mendekonstruksi mitos-mitos nasional Israel. Hingga tahun 2025 pun, suaranya tetap lantang menyebut operasi militer di Gaza sebagai bentuk genosida dan pembersihan etnis.

Perbincangan seputar buku ini terus bergulir, termasuk di ranah media. Tak lama berselang, seorang jurnalis mengonfirmasi telah mewawancarai Shlaim untuk sebuah platform berita.

"Saya berkesempatan berbicara dengan Prof. Avi Shlaim tentang buku barunya," cuit Mark Curtis di akhir 2025. Wawancara video untuk Declassified UK itu rencananya tayang awal tahun baru.

Nampaknya, perdebatan yang diusung Shlaim lewat bukunya ini masih akan panjang. Dan seperti biasa, dia ada di tengah pusarnya.


Halaman:

Komentar